Medan (SIB) -Perayaan ulang tahun ke-49 Pimpinan Gereja Methodist Indonesia (GMI) Wilayah I Bishop Kristi Wilson STh MPd yang digelar di kantor pusat GMI, Rabu (10/10), berjalan meriah dan penuh sukacita. Sejumlah pendeta, pimpinan distrik, warga jemaat dan tamu undangan di antaranya Pimpinan GMI Wilayah II Bishop Sabam Lumbantobing, Bishop Gereja Protestan Persekutuan (GPP) Pdt Erwin Tambunan MTh, tokoh masyatakat Dr RE Nainggolan, Asisten Deputi Kemenko Polhukam Laksamana Pertama Sony Santoso dan Bishop RPM Tambunan bergiliran mengucapkan selamat kepada Bishop Kristi dan keluarga.
Perayaan diawali ibadah singkat yang dipimpin Pdt Ventus Simamora MTh, doa syafaat oleh Pdt Binran Sipayung dan renungan dibawakan Bishop Sabam Lumbantobing yang menyerukan kepada seluruh undangan untuk meniru keteladanan Daud yang menyerahkan dirinya berada di dalam rumah Tuhan.
Ketua panitia LS Drs Jatongam Nainggolan dan Ketua Yayasan PGMI Pdt Binran Sipayung mengatakan perayaan ini merupakan wujud ucapan syukur dan terima kasih bishop kepada Tuhan yang masih memberikan kesempatan kepadanya untuk mencapai umur 49 tahun. "Sebagai bentuk ucapan syukur tersebut, panitia bersama bishop telah berbagi kasih dengan dua panti asuhan di Medan yakni Panti Asuhan Bait Allah dan Taman Getsemani Kasih," jelasnya.
Pdt Nettina Samosir, istri Bishop Kristi Wilson, juga menyampaikan, perayaan ini adalah bentuk ucapan syukur kepada Tuhan yang telah mempercayakan suaminya sebagai pucuk pimpinan gereja. "Berbagi dan bersyukur adalah motto dari bishop," ujar Nettina.
HARUS BERGUNA
Acara dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh bishop yang kemudian menyuapi ibunda bishop, istri dan anaknya. Bishop Kristi Wilson mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan atas kehadirannya. Dia mengajak seluruh undangan untuk mengucapkan syukur mulai dari hal-hal terkecil seperti saat bangun pagi dan berdoa. "Dengan bersyukur kita bisa menyadari kuasa dan karunia Tuhan," katanya seraya mengingatkan sebagai umat Tuhan kita harus berguna kepada orang lain tanpa memandang suku atau agama. "Karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup berdiri sendiri," tambahnya.
Bishop Kristi menceritakan kisah hidupnya yang telah ditinggalkan ayahnya ketika masih berusia enam tahun. "Di usia yang masih muda, saya harus bekerja keras membantu ibu bekerja. Saya sudah pernah bekerja di perkebunan kelapa sawit," jelasnya. Ketiadaan sosok seorang ayah di tengah-tengah keluarga, katanya, bukanlah menjadi halangan baginya untuk mencapai cita-cita.
Dalam kesempatan itu, bishop menyerahkan uang persembahan kepada Special Olympics Indonesia (SOIna) Sumatera Utara (Sumut) yang diterima Sekretaris Umum Mardi Panjaitan SPd. SOIna adalah organisasi di Indonesia yang mendapat akreditasi dari Special Olympics International (SOI) untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olah raga bagi warga disabilitas.
Undangan yang bergiliran menyampaikan selamat kepada Bishop, di antaranya RE Nainggolan yang juga mendoakan GMI di bawah kepemimpinan Bishop Kristi Wilson memberikan kontribusi bagi negara. Dia menjelaskan perayaan ultah menurut para ahli memiliki tiga makna yakni mengucapkan syukur kepada Tuhan, syukur kepada ibu yang telah melahirkan kita dan mengevaluasi apa yang telah kita kerjakan.
Sementara Laksamana Pertama Sony Santoso pada saat menyampaikan sambutannya, mengajak seluruh undangan menyanyikan lagu nasional. (R16/h)