Jakarta (SIB)- Sebagian orang tentu akan merasa putus asa dan sulit menerima keadaan saat kehilangan bagian dari anggota tubuhnya. Tapi wanita asal China ini menginspirasi karena berhasil bangkit usai ditimpa musibah yang bertubi-tubi.
Liao Zhi adalah seorang penari yang tinggal bersama putri dan suaminya. Ia, adalah seorang guru tari di Sichuan, China. Hidupnya tampak sempurna, sebelum akhirnya sebuah musibah terjadi. Pada 2008 ia harus kehilangan putrinya yang berusia 10 bulan dan kakinya karena tragedi gempa di Sichuan.
Tubuh Liao saat itu tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya sendiri dan menyebabkan kakinya harus diamputasi. "Di bawah reruntuhan, aku terus bernyanyi untuk putriku agar membuatnya tetap terjaga. Tapi akhirnya aku kehilangan dia, aku menyesal dan meragukan kemampuan protektifku sebagai seorang ibu," cerita Liao kepada South China Morning Post.
Gempa Sichuan telah membuat Liao hancur, setelah secara tragis kehilangan kakinya, putrinya, dan juga ibu mertuanya. Alih-alih membantu Liao mengatasi depresi dan tantangan fisik, suaminya memutuskan untuk berpisah dan menceraikannya.
Tapi, wanita berusia 32 tahun ini tak pernah menyerah dengan hidupnya. Liao masih tetap menari dan mencoba memukau penonton dengan tariannya meskipun ia tak memiliki kaki lagi. Bahkan ia dan rekannya berhasil mengalahkan puluhan penari lainnya dan memenangkan hadiah juara pertama di reality show CCTV Dance Out My Life pada 2013.
"Tepuk tangan gemuruh dari penonton sangat menyentuhku. Setelah pengalaman ini, saya tahu menari tanpa kaki bukanlah hal yang mustahil dan saya ingin melanjutkan," katanya.
Namun, Liao juga mengungkapkan bahwa banyak netizen yang menganggap dirinya sebagai penipu dan hanya mencari sensasi saja. Tak sedikit netizen merasa tak percaya jika Liao mampu menari hanya membutuhkan waktu dua bulan setelah kakinya diamputasi.
"Sembilan puluh sembilan persen pengguna internet skeptis tentang penampilanku. Mereka mengira itu tipuan atau hype media karena sepertinya tidak mungkin seseorang bisa menari dua bulan setelah kakinya diamputasi," jelas Liao.
Setelah dilengkapi dengan prostetik atau alat bantu jalan yang menyerupai kaki, Liao belajar menari lagi dan saat ini sesekali ia diajak tampil untuk menari di acara perusahaan tertentu. Meski kehilangan kedua kakinya, Liao mampu berdiri dan menunjukkan kepada orang bahwa segala sesuatu bisa dilakukan dengan tekad dan motivasi. (Detikcom/d)