Jumat, 22 November 2024

Idham Azis, Dari Pamapta Hingga Kapolda Metro Jaya

- Minggu, 06 Agustus 2017 15:34 WIB
1.785 view
Idham Azis, Dari Pamapta Hingga Kapolda Metro Jaya
Idham Aziz
Memiliki kemampuan bertugas di reserse dan anti teror mengantarkan Idham Azis menerima beberapa jabatan strategis. Dari Kapolda Sulteng hingga Kapolda Metro Jaya.

Lulusan Akpol tahun 1988 ini memang dikenal ahli dalam bidang reserse. Ia juga tergolong cepat naik pangkat saat tergabung dalam tim reserse. Keahlian lainnya, ia mampu melumpuhkkan kejahatan teroris.

Idham pernah melumpuhkan komplotan teroris Dr. Azhari di Batu, Jawa Timur bersama Tito Karnavian, yang kini menjabat sebaga Kapolri, pada tahun 2005 silam.

Lulusan AKABRI 1988 ini mengawali kariernya sebagai Pamapta Polres Bandung Polda Jabar. Kurang lebih selama 11 tahun, ia bertugas di Kota Kembang tersebut hingga tahun 1999, Idham pun pindah ke Polda Metro Jaya. Pada tahun itu, Idham sudah berpangkat Komisaris Polisi.

Pria kelahiran Kendari, 30 Januari 1963 ini kemudian diberi amanah sebagai Inspektur Bidops, Inspektorat Pengawasan Umum Daerah Sulawsi Tengah selama setahun. Lalu, pada tahun berikutnya ia dipercaya sebagai Kanit Riksa Subden Investigasi Densus 88 tahun 2005.

Karier Idham pun semakin menanjak. Setiap tahun ada jabatan baru yang dipercayakan kepada dirinya. Pria yang dikenal tegas dan memiliki jiwa sosial tinggi ini menduduki berbagai posisi; Kanit IV Dit I/Kam Dan Trannas Bareskrim Polri (2006), Kasubden Investigasi Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2008).

Setelah itu, Idham diberi tugas teritorial sebagai Kapolres Metro Jakbar Polda Metro Jaya pada 2008. Tak lama kemudian ia ditarik ke Polda Metro sebagai Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun 2010, Idham dipercaya sebagai wakil Tito Karnavian yang kala itu menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror. Tito satu angkatan dengan dirinya di Akpol. Ia pun kembali berhasil membongkar kasus perampokan Bank BCA yang terjadi di Poso yang uang hasil rampokan tersebut akan digunakan sebagai biaya teror.

Dari sana, Idham naik jabatan sebagai Dirtipidkor Bareskrim Polri. Tak lama, Idham kembali terbang ke Sulawesi Tengah sebagai Kapolda selama 2 tahun terhitung dari tahun 2014. Baru setelah itu, ia didapuk sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri menggantikan M Iriawan. Pangkatnya pun naik dari Brigadir (bintang satu) menjadi Irjen (bintang dua).

Pada 20 Juli 2017, Idham kembali dipromosikan menggantikan posisi M Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya. Menangani Ibukota bukan hal asing bagi Idham karena ia memiliki pengalaman dan kemampuan dalam menumpas teroris dan kejahatan ibukota. (AC/DN)***
PENDIDIKAN
AKABRI A (1988)
PTIK (1995)
SESPIM (2002)
SESPIMTI (2011)
PA SERSE (1990)
PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
ASSESSMENT RESKRIM (2011)
KARIER
Pamapta Polres Bandung Polda Jabar (1988)
Kaur Binops Lantas Polres Bandung (1989)
Kapolsek Dayeum Kolot Res Bandung (1991)
Kapolsek Majalaya Res Bandung Polwil Priangan PLD Jabar (1993)
Kanit VC SAT Serse UM DIT Serse Polda Metro Jaya (1999)
Waka Sat Serse UM DIT Serse Polda Metro Jaya (2001)
Pamen Sespim Dediklat Polri (2002)
Kasat I Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya (2002)
Kasat III/UM DIT Reskrimum Polda Metro Jaya (2003)
Waka Polres Metro Jakbar Polda Metro Jaya (2004)
Irbidops Itwasda Polda Sulteng (2004)
Kanit Riksa Subden Investigasi Densus 88/Antiteror (2005)
Kanit IV Dit I/Kam Dan Trannas Bareskrim Polri (2006)
Kasubden Investigasi Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2008)
Kapolres Metro Jakbar Polda Metro Jaya (2008)
Dir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009)
Wakadensus 88 Antiteror Polri (2010)
Dirtipidkor Bareskrim Polri (2013)
Kapolda Sulawesi Tengah (2014)
Irwil II Itwasum Polri (2016)
Kadivpropam Polri (2016-2017)
Kapolda Metro Jaya (2017 - sekarang). (Viva.co.id/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru