Jumat, 22 November 2024

Dituding Halangi Hukum, Trump Sebut Diburu Seperti Penyihiry

- Sabtu, 17 Juni 2017 18:22 WIB
76 view
Dituding Halangi Hukum, Trump Sebut Diburu Seperti Penyihiry


* Putin Tawarkan "Suaka' kepada Mantan Direktur FBI

Washington (SIB)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah diselidiki atas tudingan menghalangi penegakan hukum, terkait percakapannya dengan mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey. Dengan nada marah, Trump menyebut dirinya saat ini diburu seperti penyihir.
"Anda menyaksikan PERBURUAN PENYIHIR terbesar dalam sejarah politik Amerika -- yang dipimpin oleh beberapa orang yang sangat buruk dan bermasalah!" kicau Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Jumat (16/6).
Trump tidak secara langsung menanggapi tudingan dirinya diselidiki secara pribadi atas dugaan menghalang-halangi penegakan hukum, dakwaan yang bisa berujung pemakzulan. Trump juga tidak secara tegas menyangkal tudingan itu. "Mereka merekayasa kolusi palsu dengan kisah Rusia, menemukan bukti nihil, jadi sekarang mereka menggunakan tudingan menghalangi penegakan hukum untuk kisah palsu lainnya. Bagus," imbuh Trump.
Masa kepresidenan Trump yang baru berjalan lima bulan dilanda berbagai tudingan. Rusia dituding mengintervensi pilpres AS tahun lalu, demi memenangkan Trump. Tim kampanye Trump dituding bersekongkol dengan Rusia dalam hal itu. Tudingan itu tengah diselidiki oleh Kongres AS dan FBI.
Situasi sempat diwarnai kehebohan saat Direktur FBI James Comey dipecat Trump secara mendadak pada 9 Mei lalu. Pemecatan dilakukan saat Comey sedang memimpin penyelidikan dugaan kolusi penasihat senior Trump dengan Rusia dalam pilpres AS.
Sepeninggal Comey, penyelidikan itu dialihkan ke tangan Robert Mueller, mantan Direktur FBI yang ditunjuk menjadi penasihat khusus. Pekan ini, Mueller dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap Trump atas dugaan menghalang-halangi penegakan hukum.
Penyelidikan itu fokus pada dugaan pemecatan Comey yang berkaitan dengan penyelidikan Rusia. Memo yang ditulis Comey dan diungkapkan ke media menunjukkan Trump pernah meminta Comey untuk menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Trump juga dicurigai meminta sejumlah pejabat tinggi intelijen AS untuk 'mengubah' arah penyelidikan FBI terkait Rusia.
Media ternama AS, The Washington Post, pada Kamis (15/6) bahkan melaporkan bahwa tim Mueller juga fokus menyelidiki kesepakatan bisnis dan finansial menantu Trump, Jared Kushner, yang juga menjadi penasihat seniornya. Nama Kushner ikut terseret dalam skandal kolusi Rusia setelah disebut pernah berkomunikasi dengan pejabat Rusia via jalur belakang.
Tawarkan "Suaka"
Presiden Rusia Vladimir Putin membandingkan kasus pemecatan eks bos FBI James Comey dengan pembocor data intelijen Edward Snowden, dan bergurau bahwa Rusia bisa menawarkan suaka pada Comey. Putin mengatakan perilaku Comey mencurigakan sebagai pejabat FBI, setelah dia membocorkan rahasia pertemuannya dengan Trump.
"Dia mengatakan tiba-tiba, bahwa dia merekam pembicaraan dengan presiden [Trump] dan menyebarkannya pada media, melalui seorang teman. Itu terdengar aneh," kata Putin. "Ketika kepala badan investigasi merekam pembicaraan dengan panglima tertinggi dan menyebarkannya ke media, bagaimana itu bisa berbeda dengan apa yang dilakukan Snowden?" dia menambahkan.
Putin menyebut perilaku Comey lebih tepat disebut sebagai aktivis sayap kanan yang berusaha membela sesuatu. "Jika kemudian dia dihukum, Rusia dengan senang hati memberi suaka. Dia [Comey] harus tahu hal ini," tuturnya.
Sebelumnya, Putin memberikan suaka pada Snowden setelah dia membocorkan data intelijen AS dan terlunta-lunta di Moskow karena paspornya tidak berlaku, saat dia bermaksud menyeberang ke Amerika Selatan. Comey, di sisi lain, tengah memimpin penyelidikan FBI mengenai kolusi tim kampanye Trump dengan pihak Rusia, yang dipercaya menjadi kunci kemenangan Trump dalam pemilu.
Setelah dipecat oleh Trump, Comey membocorkan detail pertemuannya dengan sang presiden. Dalam rekaman itu, Trump mempertanyakan 'loyalitas' Comey dan memintanya menghentikan penyelidikan. Di sisi lain, Putin tetap bersikukuh membantah tuduhan Rusia ikut campur dalam pemilu Amerika Serikat, dan menuding AS kerap melakukan campur tangan dalam berbagai urusan dalam negeri negara lain. (Detikcom/c)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru