Medan (SIB)- Jasa DR TD Pardede hingga saat ini bisa dirasakan bukan hanya keluarga besar namun juga khalayak di Sumut bahkan di Indonesia. Karya dan filosopi semasa hidupnya layak ditiru dan dipelihara bahkan dikembangkan. Pernyataan itu disampaikan Ephorus HKBP (Emeritus) Pdt DR Bonar Napitupulu pada In Memoriam ke-24 tahun DR TD Pardede di Pardede Hall, Rabu (18/11).
Banyak yang telah dilakukan Bapak TD Pardede semasa hidupnya. Beliau sebagai tokoh pendidikan, tokoh kewirausahaan dan banyak hal lagi termasuk filosofi-filosofi hidup beliau layak ditiru, ujar Bonar. Sebagaimana saat almarhum menjadi Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen dan saat menjadi rektor pada saat itulah UHN berkembang pesat.
Kemudian, TD Pardede salah satu dari orang yang berusaha membangun wirausaha. “Ini salah satu yang harus kita warisi bagi generasi muda. Karena sampai sekarang ini masih bermental mengabdi kepada orang lain. Sekolah tinggi-tinggi hanya untuk memikirkan bagaimana untuk bisa mengabdi bagi orang lain.
Namun hal itu tidak pernah dilakukan beliau. Bahkan saat terjadi krisis multi dimensi di negara ini, dengan PHK terhadap 4 juta pekerja, beliau tetap berusaha,†ujarnya sembari mengatakan bahwa mental seperti itu harus ditransformasi khususnya jiwa kewirausahaan itu harus dikembangkan dalam semua bidang.
Untuk itu, lanjut Bonar, sebagaimana disampaikan Ephorus HKBP Pdt Williem TP Simarmata MA dalam khotbahnya bahwa in memoriam itu bukan hanya melihat ke foto sehingga kita membayangkan wajah dan rupanya. Namun bagaimana kita mengenang ketokohannya, prestasinya bahkan filosofi-filosofinya. Ia pun berpesan agar seluruh keturunan TD Pardede menjaga, memelihara, melestarikan, bahkan mengembangkan apa yang menjadi pandangan hidup dan jasa-jasa almarhum.
Sementara itu, putri Sulung Mantan Menteri Berdikari ini, Sariaty boru Pardede, mengatakan kegiatan tahunan ini bukan untuk menyembah tetapi semata-mata mengenang almarhum semasa hidupnya.
Kiranya karya nyata dapat kami pelihara, pertahankan dan lestarikan. Dan perusahaan yang diwariskan menjadi saluran berkat bagi setiap orang yang ambil bagian di dalamnya, ujar Saritay sekaligus mengingat pesan almarhum, “Bahen ma na denggan, asa sude marparsaulihonsa (buatlah yang baik, supaya semua merasakannya)â€, kenangnya.
Setelah menyampaikan sambutan, putri sulung mantan Menteri Berdikari ini mengundang seluruh pendeta dan Ephorus HKBP yang turut hadir untuk bernyanyi lagu kesenangan almarhum, ‘Husomba Ho Tuhan’.
Sebelumnya diadakan ibadah singkat yang dipimpin Ephorus HKBP Pdt Williem TP Simarmata. (A22/d)