Jumat, 22 November 2024

5.600 Profesor di Indonesia Jarang Diajak Pemerintah Bicara

Redaksi - Senin, 27 Januari 2020 22:09 WIB
316 view
5.600 Profesor di Indonesia Jarang Diajak Pemerintah Bicara
Foto: Pikiran Rakyat
Rapat Kerja: Situasi Rapat Kerja Dewan Pengurus Asosiasi Profesor Indonesia di ruang Mahoni, Sekolah Bisnis IPB, Senin (20/1). 
Bogor (SIB)
Asosiasi Profesor Indonesia (API) diharapkan lebih banyak berkontribusi demi kemajuan Indonesia. Sejauh ini, keberadaan profesor di Indonesia dinilai kurang banyak dilibatkan oleh pemerintah dalam membuat keputusan bagi kemajuan bangsa.

Demikian diungkapkan Sekretaris Umum API, Ari Purbayanto di sela Rapat Kerja Dewan Pengurus Asosiasi Profesor Indonesia di Ruang Pertemuan Mahono, Sekolah Bisnis IPB, Senin (20/1).

“Profesor ini sudah tertempa ilmunya, ilmunya bukan main-main, dan dia menerapkan ilmunya ada buktinya. Masalah stunting misalnya. Ada ahli-ahli kita, kenapa enggak diajak bicara, justru yang diajak bicara politisi, terus politisi nanya lagi ke profesor,” ujar Ari Purbayanto.

API berharap, kata Ari, profesor bisa banyak bersuara memberikan kontribusi positif bagi negeri. Menurut Ari, dalam API ada beberapa klaster yang bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk mencari solusi. Jika memang dibutuhkan profesor bisa turun langsung.

Ari pun berharap bisa diberi ruang untuk memberikan gagasannya. API menginginkan bisa menggelar acara bincang santai yang merujuk pada sebuah masalah, yang nantinya dapat menghadirkan solusi.

“Istilahnya kami profesor berjuang untuk kemajuan bangsa dan negara. Kita independen, semua pakai uang sendiri. Selama ini, Malaysia bahkan belajar dari profesor Indonesia, mulai dari otonomi perguruan tinggi. Saat keuangan pemerintahan sulit, mereka belajar ke kita, justru di Indonesia, yang banyak diberi ruang justru politisi,” kata Ari.

Hal senada juga diungkapkan Ketua API, Yusram Massijaya. Yusram yang juga Ketua Dewan Guru Besar Institut Pertanian Bogor berharap, API bisa fokus membantu bangsa agar bisa menjadi negara maju lebih cepat, khususnya di bidang sumber daya alam.

Saat ini, ada sekitar 5.600 profesor di Indonesia. Dalam mencapai gelar jabatan akademik tertinggi, para profesor sudah melewati banyak hal, termasuk berkontribusi untuk negara. Melalui API, kekuatan para profesor untuk berkontribusi diharapkan lebih dahsyat.
“Jadi enggak sendiri, kalau bersatu tentu akan menghasilkan dampak yang lebih besar,” ucap Yusram. (PR/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru