Jumat, 22 November 2024

Benarkah Pariwisata Indonesia Mundur 20 Tahun karena Pandemi?

Redaksi - Minggu, 20 Desember 2020 10:34 WIB
341 view
Benarkah Pariwisata Indonesia Mundur 20 Tahun karena Pandemi?
Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf
Ilustrasi Pariwisata Indonesia
Pandemi Covid-19 disebut membuat wisata di Indonesia menurun drastis. Bahkan, dilihat dari angka kunjungan wisatawan mancanegara, kondisi pariwisata Indonesia mundur ke 20 tahun yang lalu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu dalam seminar series di Kota Malang pada Selasa (8/12).

"Sekarang kita tahu turun semua. Bahkan mundur mungkin 20 tahun kalau dilihat dari figur angka," katanya.

Agustini mengatakan, data hingga September 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) hanya 3,5 juta orang.

Angka ini jauh lebih kecil dari angka kunjungan wisman pada tahun 2019 sebanyak 16,7 juta orang.

"Kita sekarang ini kalau soal wisman 3,5 juta yang kita dapat, per September. Tahun lalu total 16,7 juta," katanya.

Karena pandemi masih belum usai dan banyak negara belum membuka perjalanan mancanegara, pihaknya tidak mematok target tinggi untuk kunjungan wisman.

"Sekarang kemungkinan paling optimisnya 6 juta wisman. Karena pandemi masih berlangsung. Border juga belum dibuka. Di negara-negara lain masih ditutup juga," katanya.

Agustini menyampaikan, jika tahun ini angka kunjungan wisman bisa mencapai 6 juta orang, maka kondisi pariwisata Indonesia sama dengan kondisi pariwisata pada 20 tahun yang lalu.

Sebab, angka kunjungan wisman pada 20 tahun yang lalu sebesar 5,7 juta orang.

"Dulu saya diajari Bapak Menteri Ardhika, kalau menghitung pariwisata itu pakai angka. Nah itu kalau lihat figur angka, 20 tahun lalu kan 5,7 juta untuk wisman. Kalau sekarang kita optimis dapatnya hanya 6 juta kan berarti mundur 20 tahun yang lalu," katanya.

Agustini mengatakan, kondisi pariwisata sudah mulai pulih, namun masih ditopang oleh wisatawan nusantara. (Kps.com/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru