Jumat, 22 November 2024

Jelang Libur Akhir Tahun 2020, Jabar Tes Swab 20.000 Pelaku Pariwisata

Redaksi - Minggu, 13 Desember 2020 13:23 WIB
447 view
Jelang Libur Akhir Tahun 2020, Jabar Tes Swab 20.000 Pelaku Pariwisata
SHUTTERSTOCK / Puspa Mawarni168
Ilustrasi Majalengka - Pemandangan sawah terasering di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Jawa Barat (Jabar) sedang melakukan tes swab kepada sekitar 20.000 pelaku pariwisatanya sebagai antisipasi libur panjang mendatang.

“Sekarang sedang berjalan supaya kita benar-benar mengindahkan protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Jabar Deddy Taufik, Jumat (4/12).

Adapun, tes swab dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster pelaku industri pariwisata selama pandemi Covid-19 guna tidak meresahkan wisatawan yang akan liburan di Jabar.

Deddy menuturkan, langkah tersebut juga sebagai antisipasi agar status zona merah Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kota Bandung tidak menyebar ke kabupaten dan kota lainnya.

“Kita harap tidak terjadi yang masif, jadi harus screening dari awal. Maka pelaku industri pariwisata dilakukan tes swab, sehingga jelas nantinya testing, tracing, dan treatment,” ujarnya.

Tes rapid
Deddy menambahkan, pihaknya juga akan melakukan tes rapid secara acak kepada wisatawan yang hendak berlibur ke Jabar pada libur akhir tahun 2020.

Sebelumnya, Jabar mengadakan tes rapid massal di 54 titik yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota selama periode libur panjang akhir Oktober.

“Kita ada 54 titik di masing-masing kabupaten dan kota yang diminati wisatawan. Kita lakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas karena harus terus waspada,” kata Deddy.

Sejak libur akhir Oktober, dia mengungkapkan bahwa tes rapid acak masih dilakukan hingga saat ini sampai libur akhir tahun nanti.
Hal tersebut menurut Deddy dapat memberi kepastian kepada para wisatawan bahwa Jabar memiliki protokol kesehatan yang memadai, sehingga mereka dapat merasa aman dan nyaman saat melancong.

“Salah satu untuk beri kepastian (kepada wisatawan) adalah Jabar telah sertifikasi 48 hotel, restoran, dan tempat wisata,” ucap Deddy.

Selanjutnya, pihaknya juga terus mengedukasi hotel, tempat wisata, dan restoran untuk tetap menertibkan pengunjung jika mereka tidak patuh akan protokol kesehatan yang sudah diterapkan.

“Orang sudah punya titik jenuh dan ingin bepergian, tapi harus waspada untuk pastikan saat berkunjung ke tempat wisata benar-benar dalam kondisi sehat,” tutupnya. (Kompas.com/f)

Sumber
: Hariansib Edisi Cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru