Ada fenomena menarik di Taiwan. Ternyata orang-orang di sana lebih tertarik memelihara hewan ketimbang memiliki anak. Jumlah hewan peliharaan pun melimpah.
Jika traveler berjalan-jalan di Taipei, ibu kota Taiwan, jangan kaget bila traveler menjumpai troli bayi yang mengangkut anjing kecil. Fenomena ini biasa ditemui di sana karena sistem metro yang mengharuskan hewan peliharaan diangkut menggunakan alat.
"Anjing di Taiwan dimanjakan dan dirawat dengan baik, tetapi juga bisa menjadi aksesori untuk dipamerkan, dan semakin portabel semakin baik," kata penduduk Taiwan, Tom Parker.
Pejabat Taiwan memperkirakan ada hampir 3 juta hewan peliharaan di negara itu selama paruh kedua tahun 2020. Tingginya jumlah hewan peliharaan di Taiwan ini sebenarnya bukan sebuah kebetulan.
Negara itu memang mendorong kepemilikan hewan peliharaan dengan meningkatkan akomodasi hewan peliharaan seperti restoran dan hotel ramah hewan peliharaan di Taipei.
Jumlahnya juga terbilang fantastis. PetFoodIndustry.com mencatat setidaknya ada 120 bisnis perhotelan yang berorientasi pada hewan peliharaan pada 2019.
Selain itu, Taipei juga memperkenalkan jalur bus yang ramah hewan peliharaan. Melalui jalur ini, hewan peliharaan hanya perlu diikat tanpa harus naik troli.
Namun di balik fenomena hewan peliharaan ini, terdapat masalah kependudukan yang dialami Taiwan.
Berdasarkan laporan media The Guardian, tingginya jumlah hewan peliharaan ini berbanding terbalik dengan jumlah anak-anak di Taiwan yang jumlahnya terus turun. Itu karena orang lebih suka mengadopsi hewan alih-alih harus memiliki anak.
Taiwan mengalami penurunan angka kelahiran yakni 6% dari 2016 sampai dengan 2019.
Laporan itu juga menunjukkan alasan orang Taiwan enggan memiliki anak. Beberapa di antaranya soal tekanan sosial memiliki anak di luar nikah, masa cuti hamil yang pendek, dan upah yang rendah.
Akan tetapi, Taiwan bukanlah satu-satunya negara yang menghadapi persoalan ini. Amerika Serikat (AS) juga mengalami hal yang sama.
Menurut laporan sensus penduduk AS, anak-anak di bawah usia 18 tahun berjumlah sekitar 73 juta orang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan jumlah anjing dan kucing yang totalnya 135 juta ekor menurut catatan American Veterinary Medical Association. (detikTravel/f)