Kamis, 06 Februari 2025

Optimisme Minimalis Jelang Pilkada Serentak

Oleh: Jannus TH Siahaan
Redaksi - Senin, 25 November 2024 16:03 WIB
448 view
Optimisme Minimalis Jelang Pilkada Serentak
Foto Dok/Pribadi
Jannus TH Siahaan

Lalu apa indikatornya? Jawaban sederhana ya, jadikan kehidupan pribadi pemilih sebagai patokannya. Apakah kira-kira dengan kandidat yang sama sekali baru akan mendatangkan kehidupan yang lebih baik bagi pemilih di masa depan, atau justru lebih buruk dibanding dengan kandidat petahana? Atau apakah dengan menerima kembali petahana akan membuat pemilih menjadi lebih sengsara dibanding menerima kandidat baru yang sama sekali belum berpengalaman?

Dengan kata lain, masyarakat umum memang tak membutuhkan banyak teori layaknya para pengamat dan analis politik. Teori yang paling rill adalah berkaca kepada kehidupan pribadi pemilih saja, dikaitkan dengan siapa penguasa daerah nantinya. Jika pilihan politik justru akan menyulitkan kehidupan pemilih ke depannya, tanpa banyak teori pun pemilih akan menolak memilih calon pemimpin tersebut. Begitu juga sebaliknya. Artinya, pilihlah yang menurut Anda terbaik versi kepentingan pribadi Anda di masa depan, bukan hanya di mata Anda untuk sehari dua hari ke depan, karena uang 200-500ribu toh hanya cukup untuk beberapa hari saja. Semoga.(Penulis Dosen Pascasarjana Universitas Darma Agung Medan)

Baca Juga:
Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru