Hakim PN Tanjungbalai Jatuhkan Vonis Mati Tiga Terdakwa Kasus 117 Kilo Sabu
Tanjungbalai (harianSIB.com)Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kota Tanjungbalai akhirnya menjatuhkan vonis mati terhadap tiga terdakwa ka
Logika dan analogi yang sama juga berlaku bagi Pilkada, pemilihan di tingkat provinsial dan lokal. Mungkin dinamikanya tidak terlalu progresif dibanding pemilihan di tingkat nasional. Apalagi di daerah-daerah yang jauh dari pengaruh pusat. Jualan pasta giginya terkadang masih sangat konvensional, spanduk-spanduk dan billboard bertebaran sepanjang jalan bahkan ke semak-semak perkebunan di daerah. Saat calon kepala daerahnya diminta untuk diwawancarai oleh media, mereka malah minta waktu lama untuk mengonfirmasi, karena sebenarnya bingung mau menyampaikan apa. Realitas yang sungguh kontras dengan displai foto mereka yang gagah dan berani di billboard dan spanduk.
Pada daerah-daerah tertentu memang sedangkal itu realitasnya. Bukan strategi pemasaran yang diutamakan, tapi strategi "permodalan" untuk "vote buying". Membeli suara pemilih dengan beberapa lembaran ratusan ribu rupiah, untuk kemudian digandakan setelah terpilih, tentu dengan uang yang asalnya dari rakyat (pajak). Logika investasi yang sangat sederhana, dengan mesin "penjualan" yang juga masih sangat konvensional.
Baca Juga:
Sehingga pertanyaannya kemudian adalah apa yang bisa diharapkan dari pemimpin yang dipilih berdasarkan keberhasilan mereka dalam membuat materi iklan yang bagus atau pemimpin terpilih berkat kemampuannya dalam menyogok pemilih "di depan", lalu menipunya "di belakang?" Jawabanya tidak ada.
Karena itulah cara-cara demikian harus kita rakyat lawan. Namun mau melawan pakai apa? Anak muda, terutama generasi milenial dan Gen Z sangat mengandalkan indera post truth-nya, senang dengan kesan-kesan yang dibangun sedemikian rupa, sehingga membuka peluang bagi calon pemimpin yang memiliki mesin iklan yang handal untuk memanipulasinya.
Baca Juga:
Pun pemilih pada umumnya tak bisa menolak tawaran uang. Apalagi hari ini, hidup serba sulit. Dua sampai lima lembaran seratus ribu rupiah tentu sangat berharga bagi masyarakat banyak, terutama kalangan menengah ke bawah.
Memang tidak ada jaminan uang tersebut akan berbuah coblosan. Tapi sebagaimana karakter masyarakat Indonesia pada umumnya, uang adalah bahasa lain dari kontrak politik secara tidak tertulis. Barang siapa yang telah menerima uang, akan merasa berutang moral kepada pemberi.
Namun lepas dari itu, Pilkada merupakan agenda rutin politik yang harus dijalankan. Penguasa-penguasa di daerah tentu harus dirotasi, agar tidak terjadi penguasaan kekuasaan di tingkat lokal hanya di satu tangan dan orang itu ke itu saja dalam waktu yang lama, yang justru jauh lebih berbahaya. Oleh karena itu, rotasi kepemimpinan daerah harus dilakukan. Legitimasi penguasa di daerah harus diperbarui, terlepas seperti apa prosesnya, karena begitulah amanat perundang-undangan yang ada.
Untuk itu, seberapa pesimispun kita, optimisme harus tetap diselipkan di sela-selanya, agar Pilkada serentak memang berpeluang fungsional untuk daerah lima tahun mendatang. Logika sederhananya, jika semua kandidat buruk, maka upayakan memilih yang paling sedikit keburukannya untuk menang. Jika semua kandidat baik, maka upayakan agar yang terbaik dari yang baik tersebut yang terpilih. Lantas bagaimana menilainya?
Ada cara sederhana yang juga bisa digunakan untuk membekali pemilih ke ruang pencoblosan. Cara tersebut tergambar dengan baik dari pernyataan Franklin Pierce Adams, yang berbunyi " Elections are won by men and women chiefly because most people vote against somebody rather than for somebody".
Jika memang menurut Anda salah satu kandidat buruk, merugikan atau berpotensi merugikan Anda selama ini atau nanti, maka pilihlah lawannya yang menurut Anda tidak terlalu buruk. Konon, menurut Pierce Adams, logika pemilih semacam itu banyak digunakan di berbagai tempat. Logika tersebut setara dengan tujuan pemilihan dari Pippa Norris yang saya kutip di atas, yakni "to kick the rascals out". Untuk menyingkirkan para bajingan politik dari arena politik, maka Anda harus memilih lawannya. Sesederhana itu.
Tanjungbalai (harianSIB.com)Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kota Tanjungbalai akhirnya menjatuhkan vonis mati terhadap tiga terdakwa ka
Lubukpakam (harianSIB.com)Pasca putusan dismissal Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 152/PHPU.BUPXXIII/2025, tertanggal 4 Februari 2025, KPU De
Binjai (harianSIB.com)Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Binjai menggelar rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wal
Medan (harianSIB.com)Pimpinan Wilayah Bulog Sumatera Utara, Budi Cahyanto, menegaskan pembelian gabah dan beras dari petani dengan Harga Pem
Medan (harianSIB.com)PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyatakan siap mengikuti kebijakan pemerintah yang kembali membolehkan pen