Jumat, 14 Maret 2025

Kualanamu Pembawa Rezeki

Redaksi - Senin, 02 Maret 2020 11:06 WIB
1.512 view
Kualanamu Pembawa Rezeki
news.detik.com
Ilustrasi Bandara Kualanamu
Oleh: Nadzra Ervina Lubis
Kelas XI-Mipa 4 SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Pemenang 1 Lomba Menulis Biro Redaksi SIB Tebing Deli

Pada era globalisasi ini, bandara sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Bandar udara atau yang disingkat dengan bandara merupakan sebuah fasilitas tempat bagi pesawat terbang untuk dapat lepas landas dan mendarat. Fasilitas ini merupakan salah satu transportasi yang memudahkan masyarakat melalui jalur udara.

Sebuah kota besar pastinya memiliki sebuah bandara yang menjadi ciri khas atau kebanggaan dari kota tersebut. Seperti contoh daerah Jakarta yang memiliki bandara yang sangat terkenal, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta, dan daerah Bali yaitu Bandara Ngurah Rai.

Begitu juga halnya dengan kota Medan, masyarakat kota Medan juga memiliki bandara berkelas internasional yang bernama Bandara Internasional Kualanamu. Bandara ini terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan.

Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. Lokasi bandara ini dulunya bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Luas bandara ini mencapai 1.365 hektare, hal itulah yang membuat Bandara Kualanamu menjadi bandara terbesar di Indonesia.

Pembangunan Bandara Kualanamu ini dilakukan untuk menggantikan Bandara Internasional Polonia yang sudah beroperasi selama 85 tahun. Pada tanggal 1 November 2011, bandara ini telah 70% selesai dan direncanakan 100% pada akhir tahun 2012. Pada awal tahun 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada tanggal 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibuka pada tanggal 25 Juli 2013, dan diresmikan pada tanggal 27 Maret 2014 oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Di Indonesia sekarang ini sedang melakukan pembangunan secara besar-besaran. Hal itu dilakukan untuk menunjang atau memajukan aspek-aspek kehidupan di Indonesia, dan khususnya untuk memajukan perekonomian di Indonesia. Pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2012 dijelaskan bahwa bandara memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan pembangunan khususnya di bidang ekonomi.

Apakah kehadiran Bandara Kualanamu membawa dampak yang baik bagi masyarakat Deliserdang ? Atau justru sebaliknya? Ternyata kehadiran Bandara Kualanamu membawa pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Banyak terjadi perubahan di kehidupan masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di dekat bandara.

Kehadiran Bandara Kualanamu membawa dampak baik di bidang ekonomi masyarakat. Dengan adanya pusat perekonomian, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

Banyak masyarakat yang bekerja di Bandara Kualanamu khususnya masyarakat yang tinggal di sekitaran bandara . Ada yang membuka rumah makan, menjual souvenir, membuka toko roti, dan masih banyak yang lainnya. Hal itu dikarenakan masyarakat memiliki antusias yang sangat tinggi untuk mendukung kemajuan Bandara Kualanamu, dan hal itu juga membawa dampak baik bagi perekonomian masyarakat.

Adanya Bandara dimungkinkan terciptanya lapangan kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan dengan demikian akan mengurangi tingkat pengangguran. Masyarakat dapat mencari lowongan pekerjaan di Bandara Kualanamu dengan cepat dan mudah. Seperti contoh menjadi seorang security, cleaning service, teknisi, pramugari, pilot, dan lain sebagainya.

Namun, tak semua masyarakat yang tinggal di daerah Deli Serdang memiliki minat untuk bekerja di bandara tersebut. Banyak para pekerja yang berasal dari daerah lain dan tidak memiliki rumah. Hal itu menyebabkan masyarakat memiliki ide untuk menyediakan rumah bagi pekerja yang berasal dari daerah lain. Mereka bisa menyewa ataupun mengekos dengan mudah karena masyarakat di sekitar tersebut sudah pasti banyak yang menyediakan.

Namun, pada kenyataannya pemerintah seakan lupa akan dampak negatif yang terjadi akibat dari pembangunan bandara ini. Hal ini terjadi akibat pemerintah selalu cenderung membuat program yang hanya melihat jangka pendeknya tanpa mempertimbangkan jangka panjangnya dan konsekuensi-konsekuensi yang dapat terjadi setelah pembangunan itu terealisasikan.

Jika kita berbicara mengenai dampak, maka tak selamanya dampak itu membawa pengaruh yang baik. Salah satu dampak buruknya yaitu adanya pembangunan pusat-pusat perekonomian yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup. Selain itu, industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian. Dan juga mengakibatkan hilangnya habitat alam baik hayati maupun hewani.

Jika kita melihat lebih jauh, kehadiran Bandara Kualanamu ini juga membawa polusi udara bagi masyarakat yang tinggal di dekat bandara tersebut. Pesawat terbang membuang bahan bakarnya sebelum mendarat, dan hal itulah yang menyebabkan lahan-lahan pertanian menjadi rusak dan mengalami pencemaran. Selain itu, kehadiran Bandara Kualanamu juga membawa dampak buruk bagi alat elektronik yang ada. Seperti contoh suatu rumah yang tinggal dekat dengan bandara, jika pesawat sedang terbang maka otomatis alat elektronik yang ada seperti televisi akan terkena radiasi dan lama kelamaan akan rusak.

Setiap hal punya manfaat baik dan buruk. Sama halnya dengan Bandara Kualanamu ini, namun hal buruk yang di akibatkan oleh Bandara Kualanamu ini, mampu ditutupi oleh hal-hal yang lain di berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi. Masyarakat sekitar merasa sangat terbantu dengan adanya bandara ini. Dan juga merupakan suatu rasa bangga bagi kita, memiliki bandara yang besar di Kota Medan ini.(*)


Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
komentar
beritaTerbaru