Tokoh Olahraga Sumut Dorong Bobby Nasution Pimpin KONI

Medan(harianSIB.com)
Pemilihan Ketua Umum KONI Sumatera Utara periode 2025–2029 masih belum menunjukkan kejelasan. Sejumlah tokoh olahraga daerah mendorong Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, untuk maju sebagai calon ketua umum demi menyelamatkan prestasi olahraga daerah jelang PON XXII tahun 2028 di NTT–NTB.

Tokoh olahraga Sumut, Zulkarnaen Purba, menyebut peran Ketua Umum KONI sangat strategis dalam menentukan arah pembinaan dan prestasi olahraga. "PON nanti bukan hanya ajang olahraga, tapi menyangkut marwah dan harga diri Sumatera Utara," ujarnya di Medan, Selasa (8/4/2025).

Zulkarnaen mengungkapkan kekhawatiran atas isu calon tunggal yang dinilai belum memiliki rekam jejak kuat dalam dunia olahraga. "Kalau salah pilih, pembinaan olahraga Sumut bisa terancam empat tahun ke depan," tambahnya.

Baca Juga:

• Jelang Hari Buruh, Polda Sumut Gelar Latihan Pengamanan Unjuk Rasa Humanis dan Profesional
• Terima Kunjungan Komisi IX DPR RI, Wagub Sumut Sampaikan Kolaborasi Kunci Sukseskan Program Kesehatan

Ia juga menyoroti sejumlah kendala klasik yang terus membayangi pembinaan olahraga, seperti birokrasi rumit, mahalnya fasilitas, dan minimnya anggaran. "Kabarnya, anggaran KONI tahun ini hanya Rp8 miliar. Sangat jauh dari ideal," jelasnya.

Menurut Zulkarnaen, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 memungkinkan pejabat publik untuk memimpin KONI. Karena itu, banyak pihak berharap Bobby Nasution bersedia maju dan memimpin KONI Sumut.

Baca Juga:

• Ketua FN DPRD SU Minta Dinas PUPR Sumut Segera Turun ke Barus Tinjau Banjir Bandang
• Ketua TP PKK Kahiyang Ayu Peringati HUT Sumut Bersama Anak-anak Panti Asuhan

"FORKI Sumut tidak mempersoalkan siapapun nantinya yang menjadi ketua umum. Hanya saja, dari pada salah pilih dan mengorbankan pembinaan prestasi olahraga 4 tahun ke depan.Apalagi diduga kuat, ada sekelompok orang yang ingin menguasai KONI Sumut," tegasnya.

Zulkarnaen juga mengusulkan agar Ketua Umum KONI terpilih nantinya menandatangani fakta integritas, berisi komitmen untuk mundur secara sukarela jika gagal membawa Sumut ke posisi terhormat di PON XXII 2028 NTT-NTB. (*)