Bandung (SIB)
Persib Bandung dibuat pusing tujuh keliling oleh rencana perjalanan tandang jelang lanjutan Shopee Liga 1 2020. Persib turut heran dengan penjadwalan laga.
Persoalan dipicu perubahan markas Madura United dari sebelumnya di Gelora Delta Sidoarjo, ke Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan. Niat Madura United memakai Gelora Delta Sidoarjo tak mendapatkan restu dari pemerintah setempat.
Alhasil Persib kini harus menghadapi durasi perjalanan tandang bertambah tiga jam. Dari semula sekitar sembilan jam via jalur darat ke Sidoarjo, menjadi 12 jam lebih ke Pamekasan. Itu pun kalau tak menghitung waktu beristirahat.
Melihat perubahan durasi perjalanan itu, Maung Bandung harus merombak rencana perjalanan tandang secara total. Musababnya, setelah melawan Madura United pada 4 Oktober, Persib harus pindah kota lagi untuk bersua Barito Putera di Yogyakarta pada 10 Oktober. "Tentunya itu mengubah rencana kami juga untuk melakukan perjalanan ke Sidoarjo, dan juga mengubah rencana perjalanan dari Sidoarjo ke Yogyakarta. Saya juga punya opini soal ini," ujar Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts dalam telekonferensi, Rabu (23/9).
Robert menilai perjalanan tandang kali ini tak hanya menguras tenaga awak klub, tetapi juga finansial. Pasalnya, Persib akan menghabiskan delapan hari di luar Bandung hanya untuk melakoni dua laga tandang. "Kami tidak bisa pulang dulu ke Bandung (usai lawan Madura) karena membutuhkan waktu 15 jam menggunakan bus dan berkendara lagi 10 jam ke Yogyakarta kembali menggunakan bus. Kami meminta, bisakah memainkan laga tandang kedua dua hari lebih cepat. Jadi setelah laga pertama, hanya berselang empat hari waktu untuk berlaga memainkan laga tandang kedua (melawan Barito)," ujarnya Robert.
"Jadi kami bisa langsung melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Harus dipikirkan, kami memainkan dua laga tandang dan menghabiskan waktu delapan hari di luar Bandung. Tapi semuanya diabaikan dan itu menyisakan pertanyaan kenapa tidak bisa membuat jadwal yang lebih baik."
Sementara itu, Persib dijadwalkan menjamu Persita Tangerang di Bandung pada 14 Oktober. Jadwal ini dirasa malah terlalu mepet dengan laga kontra Barito Putera di Yogyakarta. Padahal seharusnya penjadwalan bisa dibuat lebih efektif untuk membantu para pemain melakukan pemulihan usai melakukan perjalanan panjang. "Kami adalah tim, yang sejak 1 Oktober meninggalkan Bandung hingga 11 Oktober, lalu kami harus bermain lagi tanggal 14. Yang mana hanya ada waktu satu hari (persiapan) bagi kami setelah bermain di Yogyakarta dan menghabiskan waktu 10 hari di laga tandang lalu harus bermain lagi di kandang," sambung Robert.
"Satu hari perjalanan pulang (dari Yogya) dan satu hari untuk recovery. Itu harus kami terima, tapi dengan tidak adanya upaya dari mereka membenahi jadwal ini, tentu menyisakan pertanyaan, kenapa?"
"Kami sudah menulis surat kepada PSSI dan PT. LIB tiga pekan lalu ketika mendapat jadwal. Kami bertanya dengan sangat sopan, untuk memperbaiki jadwalnya. Maksudnya dari Surabaya (Sidoarjo), kami bisa berjalan lebih awal ke Yogyakarta."
"Karena ada waktu 6 hari (jeda dari laga Madura United ke Barito Putera) dan bagi klub itu adalah perjalanan yang sangat mahal. Saya sangat kecewa karena tidak ada surat balasan untuk Persib Bandung atas permintaan kami yang ingin memperbaiki jadwal," ujar Robert melanjutkan. (detikSport/d)