Medan (SIB)
Sepak Bola Indonesia tengah berduka atas meninggalnya Drs Sarman Panggabean (Op Ruth Doli) yang tutup usia 73 tahun (7 Maret 1947-13 Januari 2020) di RS Herna, Medan, Senin (13/1). Mendiang disemayamkan di rumah duka Jalan Jati 1 Medan dan dikebumikan di Perkuburan Kristen, Jalan Penguin, Perumnas Mandala, Selasa (14/1).
Sarman Panggabean diketahui sebagai mantan pemain PSMS dan nasional di era 70-an. Selain itu dia juga pernah membesut PSMS dan masuk jajaran pelatih Timnas PSSI yang membawa Indonesia menjuarai SEA Games 1987 di Jakarta. Selain itu, Sarman Panggabean juga merupakan mantan kolumnis di Harian Sinar Indonesia Baru (SIB).
Kepergian Sarman Panggabean meninggalkan istri R br Nainggolan, enam orang anak dan sebelas cucu. Adapun keenam anaknya yakni Benny Van Philips Panggabean, Riva Sydnera Panggabean, Reynaldo Panggabean, Imelda Visi Jaya Br Panggabean, Donald Repaul Panggabean, dan Silvia Wisuda Panggabean.
"Ada komplikasi gitu, jantung juga. Terutama di bagian perut lah. Masuk rumah sakit, gak sampai dua jam dirawat udah meninggal," ucap putra kedua mendiang, Riva Sydnera Panggabean.
Ingatan akan sang ayah jelas banyak dia ingat. Apalagi nama Riva Sydnera diberikan saat sang ayah bersama Timnas Indonesia sedang bertanding pada suatu turnamen internasional di Sydney, Australia.
"Saya lahir 9 Maret 1973, saat bapak tanding di Sydney. Makanya nama saya Sydnera. Kabarnya itu pertandingan dihentikan sebentar, luar negeri seperti itu dulu untuk memberi selamat. Ada piagamnya masih di rumah saat bapak main di sana," ucap dia. "Bapak itu pokoknya berjiwa sosial. Sangat suka membantu siapa saja," sambung dia.
Sementara Donald Panggabean yang merupakan anak kelima sudah melihat tanda-tanda sebelum kepergian sang ayah untuk terakhir kalinya. Mendiang baru balik dari Jakarta tiga hari sebelumnya.
"Jadi firasatnya ya kumpul keluarga, bapak balik ke Medan. Memang bolak-balik Jakarta karena bapak kan pensiunan kerja di Jakarta. Kegiatan juga banyak di Jakarta jadinya seperti aktif pembinaan usia muda di Jakarta dan Depok dan aktif main dan berkumpul sama veteran," terang Donald yang sempat bermain di PSMS Junior tahun 1995 dan senior musim 1999-2000 itu.
Duka kerabat
Pengurus PSMS, Julius Raja mengatakan, mendiang Sarman Panggabean merupakan salah satu pesepak bola terbaik yang pernah mengharumkan nama PSMS. "Pastinya PSMS sangat kehilangan karena mendiang pernah membesarkan nama PSMS," ucapnya.
Sementara Ir Badiaraja Manurung mengaku kehilangan sosok panutan yang ikut berjasa membentuknya menjadi pesepak bola. "Dia senior saya, panutan yang layak jadi idola karena selalu memberi contoh yang baik. Saya banyak mencontoh permainan dia karena sama-sama penyerang," ungkap mantan pemain awal 80-an ini.
"Kami terakhir ketemu 2018 saat legenda reunian di Medan. Saya sempat tanya, abang sehat kan? Dia jawab sehat dan nanya balik. Intinya saya pribadi dan sepak bola Indonesia merasa kehilangan beliau," pungkas Badia. (R20/c)