Jakarta (SIB) -Keuangan selama penyelenggaraan turnamen sepakbola Piala Presiden tahun 2018 telah diaudit oleh perusahaan jasa akuntan publik internasional, Price Waterhouse Cooper (PWC).
Hasilnya cukup memuaskan, karena seluruh kegiatan keuangan Piala Presiden 2018 dinilai wajar, transparan dan akuntabel.
Penanggunghawab Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait menyatakan hal itu usai acara pengumuman para pemenang lomba penulisan dan pemberian penghargaan kepada para legenda sepak bola, yang terdiri dari pemain, pelatih dan wasit di Jakarta, Rabu (28/2). Panpel juga memberi penghargaan kepada Direktur GBK, Winarto.
Maruarar menjelaskan total dana yang masuk ke dalam kas keuangan Panitia Penyelenggara selama turnamen, sebesar Rp 43 miliar.
"Seluruh pemasukan dan pengeluaran sudah diaudit oleh PWC. Kita untung 9 miliar dan kita sumbangkan 5 miliar ke PSSI," ujar Maruarar Sirait, sambil menyebutkan, laporan keuangan ini juga sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Menurut Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait, Presiden Jokowi cukup puas dan merasa senang atas perhelatan Piala Presiden 2018.
Pria kelahiran Kota Medan 23 Desember 1969 ini mengaku bersyukur atas penilaian positif yang diberikan PWC.
Hal ini sejalan dengan pesan dan harapan Presiden Joko Widodo yang menginginkan Piala Presiden menjadi role model dalam penyelenggaraan kejuaraan sepak bola di Indonesia, karena membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
"Presiden berpesan tentang pentingnya fair play dan transparansi dalam penyelenggaraan kejuaraan sepak bola. Karena sepak bola sebenarnya soal kepercayaan. Kalau sudah dipercaya oleh sponsor, klub dan televisi, semua akan datang sendiri," tutur Ara sambil menambahkan, semua pihak merasakan betul apa yang disampaikan Presiden Jokowi.
Buktinya memang bisa dirasakan. Emtek salah satu sponsor untuk hak siar sudah komit untuk menambah dukungan dari sebelumnya Rp 30 miliar naik menjadi Rp 32 miliar.
Sponsor juga naik menjadi Rp 25 miliar, sehingga setelah dihitung-hitung hadiahnya bisa ditambah.
Di sisi lain, pihak penyelenggara juga tidak mau melupakan sejarah. Sebab, para legendaris sepak bola Indonesia baik itu mantan pemain timnas, pelatih dan wasit semuanya diperhatikan.
Ada 10 orang legenda sepak bola yang terdiri dari pemain, pelatih dan wasit yang diberikan apresiasi atas jasa dan dedikasi mereka semasa masih aktif.
Mereka adalah Alexander Pulalo, Perry Sandria,Simson Rumahpasal, Junaidy Abdillah dan Yudho Hadianto (mantan pemain timnas).
Kemudian Benny Dollo, Sartono Anwar dan Nandar Iskandar (mantan pelatih timnas) serta dua orang wasit Purwanto dan Jaka Mulyana. Mereka. masing-masing mendapatkan tali asih sebesar Rp 20 juta.
(J01/h)