Parami (kesempurnaan) keenam dari sepuluh parami, adalah khanti - kesabaran, atau penerimaan. Untuk memahaminya, di awal sekali kita perlu ketahui pemahaman yang kurang tepat tentang kesabaran. Kesabaran kurang tepat disamakan maknanya dengan "kapasitas untuk menahan rasa sakit atau kesulitan." Makna ini menjadi terlalu kabur karena menahan rasa sakit dan kesulitan cenderung bermakna menerima penyiksaan diri yang mengarah pada penderitaan dan bukan jalan menuju pembebasan.
Sebagian besar orang menganggap kesabaran berarti bertahan dengan sesuatu yang tidak disukai. Kesabaran bukanlah versi spiritual dari ketahanan, juga bukan terkait membiarkan penderitaan dalam arti "kebodohan adalah kebahagiaan." Juga bukan bermakna hanya menunggu sesuatu menjadi lebih baik, juga tidak cukup hanya berharap bahwa sesuatu tidak akan menjadi lebih buruk.
Kesabaran dapat dipandang sebagai toleransi pada makna "Tindakan mengizinkan sesuatu." Inilah semangat khanti yang dapat membawa kita pada kebebasan sejati, yang membawa kita kembali ke khanti sebagai penerimaan. Khanti adalah penerimaan yang mendalam terhadap kemunafikan, kekejaman, dan sifat dunia dan diri kita yang tak terkendali. Khanti adalah pemahaman yang menyatu tentang ketidakkekalan, terbuka untuk kehidupan sebagaimana adanya, tidak terpengaruh pada kesenangan atau menolak yang tidak menyenangkan. Kesabaran bermakna kita mengetahui bahwa segala sesuatu akan berubah tetapi tidak tahu bagaimana, atau kapan, dan karenanya hidup sebagaimana adanya.
Khanti, kesabaran, adalah kekuatan. Kekuatan selayaknya otot yang harus dilatih setiap hari untuk membuatnya lebih kuat. Kekuatan otot tidak dapat tumbuh jika dibiarkan tidak aktif dalam kondisi ideal. Kesabaran akan tumbuh dengan baik di medan berbatu patah hati, kegagalan, dan kekalahan. Kita tidak pernah bisa bersabar dengan orang lain ketika kita selamanya tidak sabar dengan diri kita sendiri.
Khanti mungkin muncul dalam hidup kita sebagai kesabaran pada kelelahan yang tidak dapat dihilangkan karena kita lebih suka aktif. Karena alasan tertentu, keletihan tidak hanya ditoleransi, tetapi diterima dan disambut. Hal ini mengajarkan kita sebagai kebijaksanaan yang baik dapat dilakukan walaupun tidak dillakukan dengan kesabaran namun karena kesukaan kita untuk terus aktif menyibukan diri.
Sering sekali kelelahan tersebut menimbulkan kemarahan yang mendalam ataupun meluap. Kesabaran tidak mudah didapat ketika kita marah, sesuatu yang sebenarnya justru sangat penting dibutuhkan. Saat mana kesabaran dibutuhkan untuk menghentikan antara saat api mulai berkobar di dalam dan ketika dorongan untuk berteriak pada seseorang muncul. Tetapi yang lebih sulit adalah kesabaran yang diperlukan untuk menghadapi kemarahan di dalam, daripada lari dari rasa sakit yang memicu kemarahan. Semakin panas amarah, semakin sulit untuk melihat ke dalam dan tahu cara mendinginkannya, untuk menemukan pelepasan.
Ketika kemarahan datang, sebagian hanya mengatakan, "Biarkan saja," seolah-olah itu adalah mantra magis untuk menyembuhkan semua penderitaan. "Biarkan saja" yang bertujuan"melepaskan" bukanlah jalan yang dapat diandalkan. Berusaha untuk "melepaskan" penderitaan sebelum ada pemahaman dan penyembuhan menjadi dapat dikacaukan dengan khanti palsu - penindasan. Penerimaan, menjadi jalan yang lebih aman dan lebih mampu membawa ke pelepasan ketika pekerjaan batin telah dilakukan.
Rasanya seperti kontradiksi, untuk masuk lebih dalam dan lebih dalam ke jantung penderitaan untuk menemukan pembebasan, namun tidak ada jalan keluar selain masuk lebih memahaminya. Kesabaran menjadi bekal yang membuat kita dapat terus berjalan ketika semua yang ingin kita tidak ada lagi yang dapat kita lakukan. Kesabaran, terbukti sebagai satu-satunya jalan untuk dilalui saat beragam hambatan muncul di depan kita.
Kesabaran adalah praktik yang sangat luar biasa dan sangat mendukung, bahkan ajaib. Ini adalah cara untuk mengubah sepenuhnya kebiasaan dasar manusia untuk mencoba menyelesaikan berbagai hal dengan pergi ke sana kemari, menyebut sesuatu dengan benar atau menyebut sesuatu dengan salah. Inilah cara untuk mengembangkan keberanian; cara untuk mencari tahu apa sebenarnya hidup ini. (a)