Jumat, 14 Maret 2025

Ditombak Minuman Keras

Oleh Upa.Madyamiko Gunarko Hartoyo ST MM
Redaksi - Sabtu, 19 September 2020 10:26 WIB
1.731 view
Ditombak Minuman Keras
pixabay
Ilustrasi Miras
Sekali waktu ketika Brahmadatta memerintah di Benares, Bodhisatta terlahir dalam sebuah keluarga pemain akrobat. Setelah dewasa, ia tumbuh menjadi anak yang bijak dan pintar. Dari pemain akrobat yang lain, ia belajar tarian tombak, bersama gurunya ia melakukan perjalanan untuk mempertunjukkan keahliannya. Gurunya ini menguasai tarian dengan empat buah tombak, belum mencapai lima. Suatu hari saat sedang mengadakan pertunjukan di sebuah desa, di bawah pengaruh minuman keras, ia menyusun lima tombak dalam satu baris, dan menyampaikan bahwa ia akan menari melewati tombak-tombak itu.

Melihat hal tersebut, Bodhisatta mengingatkan gurunya tidak mampu menangani seluruh lima tombak tersebut. Ia pun bermohon tombaknya dikurangi satu karena jika mencoba kelimanya dikhawatirkan akan tiba di tombak kelima dan wafat. Gurunya yang dalam keadaan mabuk berdalih Bodhisata tidak tahu kemampuan gurunya jika tidak mencobanya dan tidak mengikuti permohonan kata-kata Bodhisatta.

Ia pun melakukan lompatannya menari melalui empat buah tombak hanya untuk menikamkan diri pada tombak kelima. Di sana, ia berbaring sambil mengerang. Bodhisatta menyayangkan bencana tersebut terjadi dikarenakan tidak mengindahkan nasihat bijaksana dan penuh kebaikan.

Dalam Manggala Sutta, Sang Buddha telah menegaskan bahwa menghindari minuman keras termasuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan kehilangan pengendalian diri lainnya seperti obat- obatan terlarang adalah berkah utama. Menghindari minuman keras akan membawa keberuntungan karena pikiran tetap terkendali. Dalam kondisi sadar saja, pikiran liar sulit dikendalikan apalagi kondisi pikiran yang dipengaruhi oleh minuman keras. Dalam Dhammapada disebutkan pikiran adalah pelopor sehingga sangatlah berbahaya jika pikiran itu tidak dapat dikendalikan.

Pada mulanya, banyak orang minum-minuman keras untuk "kepercayaan diri". Akan tetapi, mereka menjadi ketagihan dan mengalami kesulitan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Beberapa orang berpikir minuman keras dapat memberikan mereka kekuatan baru. Secara ilmu pengetahuan, hal ini merupakan suatu kesalahan karena orang yang berada di bawah pengaruh minuman keras akan menjadi beringas dan melakukan perbuatan yang tidak wajar. Ini bukan disebabkan oleh kekuatan yang diperoleh, tetapi kesadaran dalam pikirannya telah terkikis. Pengendalian dirinya lenyap dan ia akan berperilaku sangat buruk.

Tidak sedikit selebriti dunia yang telah berhasil dalam karir dan kehidupannya harus kehilangan semua hal yang dimilikinya, harta dan popularitasnya karena pengaruh minuman keras. Mantan ratu pop dunia di akhir era 90-an dan awal 2000-an, Britney Spears terjebak dalam jerat alkohol, bahkan beberapa media hiburan Amerika Serikat juga mengabarkan bahwa Britney juga sempat menjadi pecandu kokain. Karirnya pun tenggelam dan gaung namanya tak terdengar lagi di kancah musik pop dunia. Demikian juga M.Culkin, pemeran anak dalam film Home Alone yang meraih Box Office harus kehilangan karirnya di dunia hiburan yang telah diraihnya secara gemilang sejak muda.

Di sisi lain, alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menganggu kesehatan. Minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi. Kelebihan minuman keras menyebabkan kadar alkohol di dalam darah lebih meningkat, disusul kerusakan sel-sel syaraf yang berfungsi membangun blok-blok otak. Kalau saja kandungan alkohol di dalam otak lebih dari 0,5%, pemiliknya akan mudah dan cepat terkena stroke ataupun kanker hati, kemudian menyebabkan koma dan berakhir dengan kematian yang cukup tragis dan menyedihkan.

Dalam Sigalovada Sutta disebutkan terdapat enam bahaya bagi pencandu minuman keras beserta obat-obatan terlarang: membuang-buang uang, mengalami banyak pertengkaran, mudah sakit, kehilangan nama baik, dicela oleh orang lain, dan kepandaian akan melemah.

Terlahir sebagai manusia merupakan kesempatan berharga, sehingga sangat disayangkan jika diisi dengan melakukan hal-hal yang tak berguna. Lihat umur manusia sekarang, berapa lama manusia dapat hidup? Tidak ada seorangpun yang tahu karena kurun waktu kehidupan adalah terbatas. Pada masa yang terbatas tersebut, mengapa kita tidak melakukan kebajikan dan sesuatu yang bermanfaat?.(a)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru