
Harapan untuk Peserta SMS ke-37 GBKP
Medan(harianSIB.com)Sidang Majelis Sinode (SMS) ke27 GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) digelar selama delapan hari, RabuRabu (2330 April
Medan (harianSIB.com)
Julita Br Surbakti (42), seorang pasien BPJS Kesehatan yang menjalani perawatan di RS Mitra Sejati Medan, harus menjalani amputasi pada 24 Februari lalu akibat komplikasi diabetes. Keputusan ini diambil tim medis setelah dokter spesialis bedah vaskular, dr Aswadi Tanjung SpB (Vasculer) menemukan bahwa pembuluh darah di kaki pasien sudah tidak berfungsi hingga bagian atas.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Medan Yuda Pratiwi Setiawan menegaskan bahwa tindakan amputasi tersebut bukanlah malpraktik, melainkan langkah penyelamatan yang harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Baca Juga:
Menurut Yuda, awalnya pasien dijadwalkan menjalani operasi pada jari kaki yang telah menghitam akibat komplikasi diabetes. Namun, saat pemeriksaan di ruang operasi, tim medis menemukan bahwa kondisi pasien lebih serius dari yang diperkirakan. Demi keselamatan pasien, dokter mengambil keputusan untuk melakukan amputasi.
Baca Juga:
"Pihak rumah sakit telah mencoba menghubungi keluarga pasien sebelum tindakan dilakukan. Namun, karena tidak ada anggota keluarga yang hadir dan pasien dalam kondisi bius, dokter bedah vaskular mengambil keputusan berdasarkan prosedur keselamatan pasien," jelas Yuda, Selasa (4/3/2025).
Ia menambahkan bahwa keputusan amputasi bukanlah hal yang mudah, tetapi dalam kondisi darurat, langkah ini menjadi pilihan terbaik untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Sebelumnya, keluarga pasien sempat menuduh pihak RS Mitra Sejati melakukan dugaan malpraktik karena amputasi dilakukan tanpa pemberitahuan atau persetujuan mereka.
Kejadian ini sempat menimbulkan ketegangan di rumah sakit, di mana suami pasien, Efredi Sembiring, bersama kuasa hukumnya, Hans Silalahi SH mendatangi RS Mitra Sejati pada 27 Februari dan melayangkan protes keras.
Namun, Humas RS Mitra Sejati MedanErwinsyah Dimyati Lubis SH MH & ASSOCIATES menyatakan bahwa kasus ini telah selesai dan hanya terjadi kesalahpahaman. "Sudah berdamai, hanya ada kesalahpahaman saja," ujarnya.
Kadiskes Medan, Yuda Pratiwi mengingatkan bahwa kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya deteksi dini dan perawatan intensif bagi penderita diabetes. Infeksi yang tidak segera ditangani dapat berujung pada tindakan amputasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
"Kami mengimbau masyarakat, terutama keluarga pasien, untuk lebih aktif berkomunikasi dengan tenaga medis dalam setiap proses pengobatan. Selain itu, penderita diabetes harus rutin memeriksakan kesehatannya agar komplikasi serius bisa dicegah sejak dini," tutupnya.
Saat ini, kondisi Julita Br Surbakti dilaporkan stabil dan masih dalam perawatan di RS Mitra Sejati. Pihak rumah sakit terus memantau perkembangan kesehatannya dan memastikan pemulihan berjalan dengan baik. (*)
Medan(harianSIB.com)Sidang Majelis Sinode (SMS) ke27 GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) digelar selama delapan hari, RabuRabu (2330 April
Batubara(harianSIB.com)Bupati Batubara Baharuddin Siagian bersama Wakil Bupati Syafrizal melaksanakan program perdana bupati sinergi melayan
Tapteng(harianSIB.com)Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rio Firdianto meresmikan renovasi rumah dinas pra
Medan(harianSIB.com)Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas menepung tawari 2.635 calon jemaah haji (Calhaj) Kota Medan tahun 2025. Selain mendoa
Deliserdang(harianSIB.com)Pemprov Sumut mulai menginspeksi seluruh kendaraan dinas untuk memastikan kelayakan dan ketaatan administrasi kend