Medan
(harianSIB.com)
Dinas Sumber Daya Air,
Bina Marga dan
Bina Konstruksi (SDABMBK)
Kota Medan menegaskan proyek
perbaikan drainase di
Jalan Jamin Ginting (depan
Kebun Percobaan Universitas Sisingamangaraja XII) bukan pekerjaan mereka.
"Bukan pekerjaan kami, namun akan menyampaikan keluhan warga kepada Dinas PU Sumut," ujar Plt Kadis SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan kepada SNN saat dihubungi via WA, Senin (3/3).
Baca Juga:
Disebutkannya, pihaknya tidak ada melakukan pengerjaan proyek itu. Setelah dihubunginya pelaksana proyek, disebutkan bukan Pemko Medan yang melaksanakan pekerjaan itu. Namun ia berjanji akan menyampaikan keluhan warga ke Dinas PU Sumut.
Sebelumnya, pemilik Kebun Percobaan Universitas Sisingamangaraja XII Medan Tuty Rotua Panggabean geram atas ulah pekerja pembangunan drainase yang tidak mengembalikan titi beton masuk ke lokasi tanah miliknya seperti semula. Bahkan satu pintu pagar sama sekali dibiarkan terputus begitu saja sehingga tidak bisa digunakan.
Baca Juga:
Pekerjaan drainase itu berada di Jalan Jamin Ginting KM 10,5 Medan, persisnya di depan lahan bekas Kebun Percontohan Universitas Sisingamangaraja XII Medan.
Dijelaskan pemilik, sebelum ada pembangunan drainase, ada dua pintu masuk ke Kebun Percobaan Universitas Sisingamangaraja XII Medan, yaitu pintu pagar pertama dan pintu pagar kedua mengarah ke Brastagi. Di mana, kedua pintu pagar lengkap dibuat titi untuk akses masuk yang terbuat dari beton tebal dengan pondasi besi tebal sehingga dapat dilalui mobil tronton saat dahulu di sana dibangun gedung Lab Kimia Fisika Universitas Sisingamangaraja XII.
Tetapi sesudah pengerjaan drainase, kontraktor hanya membuat 1 titi saja, itupun hanya dipasang 5 penutup beton atau cover uditch beton. Padahal untuk satu jembatan jalan pintu wajib ada 11 uditch beton sehingga bisa dilalui mobil.
Tuty Panggabean berharap kontraktor pekerja proyek drainase agar segera membuat titi beton 1 lagi dan menambah penutup beton, sehingga jalan tersebut bisa dilintasi kendaraan.
"Kami minta titi beton kembali dibangun dua buah di setiap pintu masuk lahan kami dan kondisinya dibuat seperti semula sebelum mereka bongkar," tegas Tuty.