Sabtu, 08 Februari 2025

Sintua HKBP dan Cucunya Tewas Usai Disambar Kereta Api di Medan Tembung

Roy Surya D Damanik - Sabtu, 08 Februari 2025 16:51 WIB
139 view
Sintua HKBP dan Cucunya Tewas Usai Disambar Kereta Api di Medan Tembung
Foto: SNN/Roy Damanik
Tim Inafis Polrestabes Medan mengidentifikasi jenazah St Holan Siburian dan cucunya yang tewas menggenaskan akibat disambar kereta api di Jalan Rajawali II, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (8/2/2025).
Medan(harianSIB.com)

Seorang Sintua HKBP Wahidin, St Holan Siburian (63) warga Jalan Gelatik 11 Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang dan cucunya, Harga Siburian, yang masih berusia 2 tahun 6 bulan, tewas menggenaskan usai disambar kereta api di Jalan Rajawali II, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (8/02/2025) siang.

Seorang warga sekitar, H Purba (73), saat diwawancarai Jurnalis SIB News Network (SNN) di lokasi kejadian mengungkapkan, sebelum kejadian nahas itu terjadi korban dan cucunya berangkat dari rumah menuju ke Jalan Rajawali II dengan mengendarai sepeda motornya hendak melihat ternaknya.

Baca Juga:

"Sesampainya di Jalan Elang tak jauh dari rel kereta api, korban hendak memarkirkan sepeda motornya. Namun dia terlebih dahulu menurunkan cucunya, Harga yang saat itu di depan sepeda motor. Tiba-tiba cucunya berlari ke arah rel hendak menyeberang. Dari kejauhan kereta api dari arah Bandara Kualanamu akan melintas menuju ke Medan sembari membunyikan klakson," ungkapnya.

Melihat cucunya berlari, korban langsung mengejar cucunya dan berhasil menangkapnya. Tiba-tiba kereta api langsung menyambar kedua korban hingga terpental beberapa meter dan tewas di tempat dengan kondisi menggenaskan di pinggir rel.

Baca Juga:

"Menurut warga, Holan kurang pendengarannya. Almarhum seorang Sintua di HKBP Wahidin, dan orangnya sangat ramah terhadap warga sekitar. Sementara cucunya itu pahoppu panggoaran (cucu pertama)," pungkasnya

Pantauan di lokasi, warga menutupi jenazah kedua korban dengan koran. Jarak tubuh antara oppung dan cucunya itu cukup jauh, yakni mencapai 20 meter. Sementata personel Polsek Medan Tembung dan Tim Inafis Polrestabes Medan melakukan indentifikasi terhadap kedua jenazah.

Namun mirisnya, seratusan warga yang memadati lokasi menyesalkan aparat kepolisian yang lamban untuk mengevakuasi jenazah para korban yang hampir 2 jam berada di pinggir perlintasan kereta api dan di bawah terik matahari.

Tak jauh dari lokasi tampak ayah dari Harga terduduk lemas lantaran kehilangan anaknya dengan tragis. Para kerabat berusaha menenangkannya. Sedangkan isteri dari almarhum St Holan, boru Silaen menangis histeris dan tak tahan melihat kondisi suaminya yang pergi untuk selama-lamanya. Para keluarga terlihat memberikan semangat serta memeluk boru Silaen agar tetap tabah.

Setelah hampir 2 jam, mobil ambulan tiba di lokasi. Selanjutnya kedua jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum.

Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora saat dikonfirmasi membenarkan jika jenazah kedua korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru