Senin, 03 Februari 2025

Kasus Dugaan Kekerasan Anak di Nisel, IDAI Sumut Sarankan Penanganan Multidisiplin

Leo Bastari Bukit - Senin, 03 Februari 2025 19:41 WIB
61 view
Kasus Dugaan Kekerasan Anak di Nisel, IDAI Sumut Sarankan Penanganan Multidisiplin
Foto Dok/Leo Bukit
dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K).
Medan (harianSIB.com)
Kasus seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) yang awalnya diduga mengalami kekerasan dalam keluarga kini mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K) menegaskan bahwa anak tersebut kemungkinan besar mengalami kelainan bawaan pada tulang dan memerlukan penanganan medis secara multidisiplin.

Menurut dr Rizky, kasus ini sebaiknya dirujuk ke RS Adam Malik Medan agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis dan subspesialis yang berpengalaman.

Baca Juga:

"Kasus ini belum tentu merupakan bentuk kekerasan terhadap anak. Dari kondisi yang terlihat, kemungkinan besar ini adalah kelainan bawaan. Oleh karena itu, pemeriksaan penunjang sangat diperlukan," katanya, Senin (3/2/2025).

Ia juga menambahkan bahwa anak tersebut mengalami gangguan nutrisi serta kelainan bawaan pada tulang anggota gerak dan tulang belakang.

Baca Juga:

"Pendekatan multidisiplin sangat dibutuhkan agar penanganannya lebih optimal. Rumah sakit rujukan memiliki fasilitas dan tenaga medis yang lebih lengkap untuk menangani kasus seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Sumut dr Nelly Fitriani menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan anak tersebut mengalami kelainan kongenital atau bawaan lahir.

"Hasil rontgen menunjukkan adanya kelainan pada tulang belakang yang melengkung serta kondisi kaki yang cacat sejak lahir. Tidak ada tanda patah tulang atau cedera akibat kekerasan," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Dinkes Sumut menyimpulkan bahwa anak tersebut tidak memerlukan rujukan ke RS Adam Malik. Namun, pihak terkait masih terus melakukan pendalaman untuk memastikan langkah medis yang paling tepat bagi anak tersebut.

Kasus ini sebelumnya viral di media sosial setelah beredar video yang memperlihatkan kondisi kaki anak yang tidak normal. Banyak warganet menduga bahwa kondisi tersebut akibat kekerasan bertahun-tahun.

Namun, hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa kelainan ini bukan akibat kekerasan, melainkan kondisi bawaan sejak lahir.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab suatu kondisi tanpa pemeriksaan medis yang akurat.


Selain itu, koordinasi antara berbagai pihak dalam menangani kasus kesehatan anak juga perlu ditingkatkan agar pasien mendapatkan perawatan terbaik sesuai kebutuhannya. (*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru