Dengan membawa alat pengeras suara dan berbagai tulisan di sebuah spanduk dan karton, para mahasiswa menyampaikan tuntutannya.
Baca Juga:
Baca Juga:"Kota Binjai sedang tidak baik-baik saja, Wali Kota drakor banyak dramanya. Cukup mantan saja yang mati keadilan. Setan apa yang merasukimu," demikian isi tulisan di karton tersebut.
Selain itu, para mahasiswa juga meminta Wali Kota Binjai untuk menghormati surat keputusan dari DPP dan DPD Sumatera Utara Partai Golkar yang telah menetapkan calon Ketua DPRD Binjai atas nama Mahyadi SP.
"Kami minta Wali Kota jangan menghambat proses penetapan dan pelantikan Ketua DPRD Binjai yang sudah diparipurnakan sejak 25 November 2024 lalu. Setop bodohi rakyat, setop tipu-tipu," ucap salah satu koordinator aksi, Rafli Nasution.
Dalam aksi tersebut, massa juga membakar ban bekas di depan pintu gerbang Kantor Pemko Binjai, sehingga menimbulkan asap tebal dan menaburkan bunga sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Tak berselang lama, Kepala BKD Binjai Rahmad Fauzi mendatangi massa di depan gerbang Pemko Binjai. Ia berjanji akan segera meneruskan tuntutan massa kepada pimpinannya.
"Saya tampung aspirasi adik adik semua dan segera akan kita teruskan kepada pimpinan," ujarnya.
Usai melakukan aksi di depan Kantor Pemko Binjai, massa juga menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Binjai, di Jalan Veteran.
Dalam aksi tersebut, massa meminta para anggota DPRD bersikap tegas untuk segera memanggil dan mendesak Wali Kota Binjai untuk meneruskan berita acara rapat paripurna DPRD Kota Binjai tanggal 25 November kepada Gubernur Sumut.
Medan (harianSIB.com)Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menunjukkan ketegasan dalam menindak setiap pelanggaran yang dilakukan o
Jakarta (harianSIB.com)Anggota Komisi XII DPR RI Zulfikar Hamonangan meminta pemerintah mencabut kebijakan yang melarang pengecer menjual ga
Jakarta (harianSIB.com)PT Pertamina Patra Niaga membantah kabar produk LPG 3 kg nonsubsidi berwarna pink bermerek Bright Gas akan menggantik
Jakarta (harianSIB.com)Polisi mengamankan 56 pria terkait kasus pesta seks sesama jenis lakilaki atau gay di sebuah hotel di kawasan Rasuna