Selasa, 04 Februari 2025

Anak di Nisel Diduga Alami Kekerasan, Dinkes Sumut: Bentuk Kaki dan Tulang Belakang Bawaan Lahir

Leo Bastari Bukit - Jumat, 31 Januari 2025 20:35 WIB
268 view
Anak di Nisel Diduga Alami Kekerasan, Dinkes Sumut: Bentuk Kaki dan Tulang Belakang Bawaan Lahir
Foto dibuat oleh AI.
Bocah Nias Dianiaya Tante hingga Sandang Disabilitas, Pemprov Sumut Bentuk Tim Khusus.
Medan(harianSIB.com)

Seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) yang diduga mengalami kekerasan oleh keluarganya telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Kasus ini sebelumnya viral di media sosial setelah beredar video yang menunjukkan kondisi kaki anak tersebut yang tampak tidak normal.

Banyak pihak menduga kondisi itu akibat kekerasan yang dialaminya selama bertahun-tahun. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Sumut dr Nelly Fitriani mengungkapkan bahwa anak tersebut mengalami kelainan kongenital atau bawaan lahir.

Baca Juga:

Hasil rontgen menunjukkan adanya kelainan pada tulang belakang yang melengkung serta kaki yang cacat sejak lahir.

"Hasil rontgen sudah keluar. Dari foto thorax, ditemukan kelainan tulang belakang melengkung, yang merupakan bawaan lahir. Pada kaki juga tidak tampak adanya patahan, jadi kondisinya memang merupakan kelainan kongenital," kata dr Nelly, Jumat (31/1/2025).

Baca Juga:

Meski demikian, anak tersebut juga mengalami stunting dan memiliki bentuk kaki O. "Secara umum, kondisinya dalam keadaan sehat dan tidak memerlukan rujukan ke RS Adam Malik," tambahnya.

Terkait dugaan kekerasan, Nelly menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan anak tersebut.

"Anak mengaku pernah dipukul oleh keluarganya. Dari hasil visum di Puskesmas, ditemukan tanda memar di paha yang diduga akibat pukulan tersebut," ungkapnya.

Saat ini, pihak kepolisian telah menahan salah satu anggota keluarga untuk penyelidikan lebih lanjut. "Kasus tindak kekerasan ini ditangani oleh Polres Nias Selatan, sementara untuk pendampingan anak akan ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB)," jelas dr Nelly.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Sementara itu, publik berharap anak tersebut mendapatkan perlindungan dan perawatan yang layak agar tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan sehat. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru