Minggu, 22 Desember 2024

POM TNI Lakukan Pemeriksaan terhadap Anggota Diduga Culik Warga Deli Serdang

Redaksi - Minggu, 22 Desember 2024 09:09 WIB
132 view
POM TNI Lakukan Pemeriksaan terhadap Anggota Diduga Culik Warga Deli Serdang
(Foto: Finta Rahyuni/detikSumut)
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion saat diwawancarai di pos pengamaman Lapangan Merdeka.
Deli Serdang(harianSIB.com)

Seorang anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus penculikan warga Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Andreas Sianipar (44), kini telah ditahan oleh POM. Anggota TNI tersebut berinisial HS.

"Masih dalam pendalaman, sudah ditahan sejak Sabtu, tapi masih didalami, sudah di POM," kata Kasdam I/BB Brigjen Refrizal, Jumat (20/12/2024), dikutip dari detikcom.

Baca Juga:

HS, jelas Refrizal, saat ini masih berstatus sebagai terperiksa. POM sedang mendalami persoalan ini. "Belum (terbukti), masih pendalaman. (Status) masih terperiksa," ujarnya.

Menurut Refrizal, HS saat ini belum mengaku terlibat dalam penculikan dan penganiayaan korban. "Yang bersangkutan belum mengakui kalau dia yang menyekap, masih didalami akan ada pendalaman, yang penting validitas yang kita buktikan," tegas Refrizal.

Baca Juga:

Sebelumnya, Andreas Sianipar dilaporkan diculik oleh HS. Hal ini diceritakan adik dari Andreas Sianipar, Anggito Sianipar.

Korban dilaporkan telah hilang sekitar 12 hari sejak 8 Desember 2024. Pada Minggu (8/12/2024) sekira pukul 01.00 WIB, korban saat itu tengah berada di Gang Damai Jalan Medan-Binjai KM 10, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal.

Tiba-tiba ada sejumlah orang yang membawa korban ke dalam mobil. Anggito mengatakan hal ini juga berdasarkan pengakuan empat warga sipil yang saat ini telah ditangkap oleh Polrestabes Medan.

"Nah di dalam gang itu awal mulanya diculik. Abangku tidak ditemukan sejauh ini. Kalau abangku dibawa paksa banyak yang melihat," kata Anggito saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (20/12).

Ada sejumlah warga sipil suruhan HS yang diduga ikut membawa abangnya. Abangnya kemudian dibawa ke rumah HS di asrama TNI Abdul Hamid Sunggal.

Dia menyebut, ada sejumlah teman korban yang turut melihat saat korban dibawa. Bahkan, teman korban itu sempat mengikuti mobil yang membawa korban hingga ke asrama.

Begitu tiba di Asrama, cerita Anggito, HS membawa parang sambil marah-marah. Lalu, HS mengusir teman-teman korban.

"Pertama (dianiaya) di rumdis TNI di asrama HS yang di Kampung Lalang itu. Datang si HS bawa parang karena dilihatnya ada pengikutnya, diancam 'pergi-pergi kelen gitu'. Memang sudah nunggu juga di situ belasan pemuda pegang parang di asrama," ujarnya. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru