Rabu, 18 Desember 2024

Anggota DPRD SU Kecewa Pendistribusian Pupuk Bersubsidi di Taput dan Humbang Tidak Terserap Maksimal

Firdaus Peranginangin - Rabu, 18 Desember 2024 14:25 WIB
118 view
Anggota DPRD SU Kecewa Pendistribusian Pupuk Bersubsidi di Taput dan Humbang Tidak Terserap Maksimal
(Foto SNN/Firdaus)
Manaek Hutasoit SE.
Medan (harianSIB.com)

Anggota Komisi B DPRD Sumut Manaek Hutasoit SE mengaku sangat kecewa atas lambannya pendistribusian pupuk bersubsidi kepada para petani di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasundutan (Humbahas), sehingga masih banyak yang belum terserap oleh petani. Padahal setiap musim pemupukan tiba, para petani kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi.

"Pada tahun 2024, alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Taput ditetapkan sebesar 29.802,948 ton. Jumlah ini meningkat sekitar 14.461,658 ton dari alokasi tahun sebelumnya (2023) sebesar 15.341,236 ton, atau mencapai 37,75 persen dari total kebutuhan pupuk bersubsidi di daerah tersebut yang diperkirakan mencapai 44.694 ton," ujar Manaek Hutasoit kepada wartawan, Rabu (18/12/2024) melalui telepon di Medan.

Baca Juga:

Menurut politisi Partai Golkar ini, dari total alokasi pupuk bersubsidi tersebut, pupuk urea mencapai 13.532.000 kg, pupukNPK 15.666.000 kg dan NPK Formula Khusus 604.948 kg, sehingga petani menganggap jumlah tersebut masih sangat kurang, karena setiap masuk masa pemupukan, tetap terjadi kelangkaan di pasaran.

Padahal, tambah Manaek yang juga anggota dewan Dapil wilayah Tapanuli ini, di penghujung tahun anggaran ini, masih ada sekitar 7000 ton pupuk NPK dan 3000 ton pupuk urea di Taput yang belum terserap oleh petani, sehingga dipastikan akan tidak tersalurkan di tahun 2024 yang tinggal beberapa hari lagi.

Baca Juga:

Begitu juga jumlah pupuk bersubsidi yang disalurkan ke Humbahas pada tahun 2024, sebanyak 15.091 ton, yang terdiri dari, Pupuk Urea 8.462 ton, NPK 6.422 ton dan pupuk NPK Formula Khusus mencapai 207 ton, yang diharapkan dapat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya masing-masing.

"Tapi yang paling mengecewakan, dari jumlah pupuk yang disalurkan, hingga saat ini masih banyak yang belum sampai ke petani, terbukti hingga menjelang akhir tahun ini ada sekira 7000 ton pupuk Ponskha dan 2.300 ton pupuk urea yang belum didistribusikan kepada para petani yang sangat butuh pupuk di Humbahas.

"Yang menjadi pertanyaan, sisa kuota pupuk yang belum terserap di akhir tahun ini, kemana disalurkan apakah langsung kepada petani yang membutuhkan atau disatukan nantinya dengan jatah pupuk bersubsidi di tahun 2025," tandas Manaek Hutasoit sembari meminta distributor dan pengecer agar bergerak cepat menyalurkannya.

Atas dasar itu, tambah politisi senior ini, pihaknya mendesak para pengecer dan distributor pupuk bersubsidi untuk menyalurkan pupuk secara tepat waktu dan tepat sasaran kepada kelompok tani atau petani yang terdaftar sesuai dengan e-alokasi yang telah ditetapkan.

Selain itu, Manaek juga meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Taput dan Humbahas melakukan monitoring pendistribusian pupuk dari distributor ke kios, dengan pengawasan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan bagi petani yang ingin menebus pupuk diharuskan menunjukkan identitas diri dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) guna memastikan penyaluran tepat sasaran.(*).

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru