Medan (harianSIB.com)
Ribuan jemaat
GBKP meriahkan perayaan
Natal Raya
Klasis Medan Delitua, Sabtu (14/12/2024) di Pardede Hall Medan. Kebaktian diisi dengan lagu pujian dari para pendeta, panitia
Natal dan lainnya.
Kebaktian juga diisi dengan liturgi dengan drama musikal mulai dari liturgi penciptaan, liturgi kehidupan manusia dalam dosa, liturgi kehidupan manusia baru yang diperankan oleh Permata (kaum muda)
GBKP. Liturgi ini intinya mempertanyakan kepada manusia, maukah hatinya menjadi tempat Yesus lahir. Manusia harus lahir baru , menjadi saksi kelahiran Sang Juru Selamat.
Baca Juga:
Sementara itu, Ketua Umum
Moderamen GBKP,
Pdt Krismas Imanta Barus dalam khotbahnya yang diambil dari 1 Korintus 12:21-27 dengan tema "Mengasihi Walaupun Berbeda" mengatakan, 12 suku Bangsa Israel sulit dipersatukan karena memang manusia sulit menerima perbedaan. Pada hal perbedaan menciptakan harmoni. mempertemukan dua golongan berbeda. Kita semua keluarga Allah. Yesus selalu menolong orang walaupun berbeda dengannya.
Baca Juga:
Lilin: Lilin Natal dinyalakan sejumlah perwakilan jemaat saat Kebaktian Natal Raya Klasis Medan Delitua di Pardede Hall, Medan, Sabtu (14/12/2024). (Foto : Dok/SS)
Natal katanya, mengajak kita untuk jadi pemersatu dalam keberagaman. Kita dipanggil untuk kebaikan.
GBKP bermisi, menjadi keluarga dari Sabang sampai Merauke. Gereja yang hidup, bukan untuk diri sendiri.Tidak mampu menerima perbedaan jadi malapetaka.Jadilah berkat bagi orang lain, walau berbeda-beda.
Sementara itu Walikota Medan dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Glora Kurnia Putra Ginting mengatakan, Kota Medan dikenal sebagai wilayah plural ( beraneka ragam) karena dihuni beragam etnis dan agama. Keberagaman itu sudah semestinya dijadikan sebagai energi dalam berinovasi untuk memajukan Kota Medan.
Dia berpesan agar keanekaragaman ini dirawat dan dijaga dalam dinamika zaman untuk kebutuhan masa sekarang dan masa depan. Kota Medan tidak boleh terurai hanya karena kepentingan pribadi ataupun kelompok yang justru akan merugikan keberlangsungan generasi mendatang.