Kamis, 12 Desember 2024

Massa Rakyat Sumut Bergerak Unjuk Rasa ke DPRD SU Tuntut Segera Bentuk Pansus Pilkada

Firdaus Peranginangin - Selasa, 10 Desember 2024 16:38 WIB
231 view
Massa Rakyat Sumut Bergerak Unjuk Rasa ke DPRD SU Tuntut Segera Bentuk Pansus Pilkada
(Foto: SNN/Firdaus Peranginangin)
Massa Rakyat Sumut Bergerak unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut, Selasa (10/12/2024).
Medan (harianSIB.com)

Seratusan orang mengatasnamakan dirinya "Rakyat Sumut Bergerak" unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut, Selasa (10/12/2024), menuntut anggota legislatif segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pilkada di Sumut, yang dinilai curang dan terindikasi dimanipulasi.

Pengunjuk rasa juga sempat memanjat pintu gerbang utama gedung dewan dan melakukan orasi dari atas pagar, karena tidak seorangpun anggota dewan bersedia menerima aspirasi massa.

Baca Juga:

Awalnya, massa yang sebagian besar emak-emak ini dengan menggunakan kendaran odong-odong dan sejumlah angkot datang ke gedung dewan, menyampaikan keprihatinannya atas pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024 lalu.

Juru bicara massa, Ade Surya meneriakkan Pilkada di Sumut yang mencakup 33 kabupaten/kota tidak berjalan demokratis. Hal itu ditandai dengan banyaknya warga yang menerima undangan C1 di saat musibah banjir.

Baca Juga:

"Kemudian ada cawe-cawe dugaan keterlibatan oknum pemerintah, mulai dari camat hingga lurah dan kepala desa yang tampaknya mengarahkan untuk memenangkan satu pasangan calon," katanya.

Dugaan kecurangan lainnya dilontarkan Riskinta Sitepu yang menuding pasukan "cokelat" ikut bermain untuk memenangkan paslon tertentu dan adanya ditemukan indikasi terjadi manipulasi suara, yang diduga dilakukan oknum tertentu untuk mencoblos lebih dari satu surat suara.

Kemunduran

Pengunjuk rasa lainnya dalam orasinya juga mengatakan, akibat terjadinya kecurangan di Pilkada serentak, berarti terjadi sesuatu yang tidak baik, sehingga sangat pantas disebut, daerah ini telah terjadi kemunduran demokrasi.

"Kami emak-emak di sini ikut menuntut pembentukan PansusPilkada. Jika emak-emak sudah ikut unjuk rasa, artinya provinsi ini sedang mengalami kemunduran demokrasi," tegas pengunjuk rasa dalam orasinya sembari menyerukan penolakan dinasti politik dan kekuasaan di daerah ini.

Aksi unjuk rasa ini semula berjalan lancar setelah perwakilan peserta aksi secara bergiliran menyampaikan orasi, yang intinya menuntut pembentukan PansusPilkada serentak untuk mengusut terjadinya kecurangan.

Tapi sudah berjam-jam melakukan orasi tidak seorangpun anggota dewan bersedia menerima aspirasi mereka, sehingga massa kehilangan kesabaran dan salah seorang berusaha memanjat pintu gerbang gedung dewan dan menyampaikan orasinya dari atas pagar.


Seorang pengunjuk rasa berorasi di atas pagar Gedung DPRD Sumut (Foto: SNN/Firdaus)


Sementara massa lainnya, melakukan aksi dorong-dorongan di hadapan aparat Kepolisian yang menjaga ketat pintu masuk gedung dewan, sembari memberi waktu kepada Humas Sekwan DPRD SumutM Sofyan untuk secepatnya menghadirkan anggota dewan guna menerima aspirasi mereka.

Humas DPRD Sumut menemui para wakil rakyat yang hadir di gedung dewan, tapi tidak seorang pun bersedia menemui pengunjuk rasa. H Sofyan menyampaikan hal itu kepada peserta aksi, sehingga mereka berang dan ada juga yang berteriak-teriak mengecam anggota dewan dengan kata-kata kotor.


Berulang kali Koordinator aksi bernegosiasi dengan Humas DPRD Sumut agar dihadirkan anggota dewan di hadapan mereka, tapi dewan bersikukuh tidak seorangpun bersedia menerima aspirasi massa, dengan alasan hasil Pilkada sudah disahkan oleh KPUSumut dan KPU kabupaten/kota dan masalah itu tidak lagi ranah anggota dewan.

"Pilkada serentak sudah selesai dan hasilnya sudah diketok KPU. Jika ada yang merasa tidak puas atas keputusan tersebut, silahkan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar sejumlah anggota dewan yang tidak bersedia namanya ditulis sembari menambahkan, tuntutan pengunjuk rasa bukan ranah DPRD Sumut.

Menjelang sore, massa akhirnya membubarkan diri, karena sepertinya tidak ada lagi harapan bagi mereka, anggota dewan keluar dari gedung yang megah itu menerima aspirasi mereka. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru