Kamis, 19 Desember 2024

Loso Mena: Petani Sambut Gembira "Gebrakan" Prabowo Targetkan Indonesia Tidak Lagi Impor Beras 2025

Firdaus Peranginangin - Selasa, 03 Desember 2024 16:53 WIB
378 view
Loso Mena: Petani Sambut Gembira "Gebrakan" Prabowo Targetkan Indonesia Tidak Lagi Impor Beras 2025
Foto: SNN/Firdaus
Ir Loso Mena
Medan (harianSIB.com)
Ketua Fraksi PKB DPRD Sumut Ir Loso Mena mengatakan, para petani di Sumut menyambut gembira "gebrakan" Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor beras pada 2025, karena cadangan beras pemerintah terjaga mendekati 2 juta ton.

"Hal ini mencerminkan komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memperkuat sektor pertanian, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan dan mendukung kesejahteraan petani," kata Loso Mena kepada wartawan, Selasa (3/12/2024), melalui telepon saat melakukan kegiatan reses di Dapilnya Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris DPW PKB Sumut ini, menanggapi paparan Presiden Prabowo Subianto terkait produksi pangan di Indonesia sudah terjaga mendekati 2 juta ton, sehingga tahun depan Indonesia tak perlu lagi impor beras, karena stok pangan sudah terjaga.

Baca Juga:

"Artinya, tak ada masalah kekurangan stok yang memaksa Indonesia melakukan import bahan pangan," sebut Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

Menurut Loso, jika target ini tercapai, beberapa manfaat signifikan yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia, yakni kemandirian pangan alias Indonesia tidak lagi bergantung pada impor beras, sehingga lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik.

Baca Juga:

Selain itu, tambah anggota Komisi C ini, dengan peningkatan produksi lokal, pendapatan petani berpotensi meningkat, karena permintaan yang terfokus pada produk dalam negeri serta adanya stabilitas harga, sebab selama ini, akibat ketergantungan pada impor beras, sering kali menyebabkan fluktuasi harga.

Dengan demikian, ujar anggota dewan Dapil Sergai ini, perlu peningkatan teknologi dan infrastruktur pertanian sekaligus meningkatkan akses petani terhadap teknologi modern, pupuk dan irigasi yang lebih baik.

"Agar target bisa terealisasi, diperlukan strategi konkret, seperti penyediaan subsidi dan insentif untuk petani, melakukan perbaikan sistem distribusi hasil panen serta penanggulangan masalah perubahan iklim yang dapat mengganggu produksi," tambahnya.

Menurut Loso Mena, jika semua elemen masyarakat mendukung serta pemerintah konsisten dalam kebijakannya, cita-cita Indonesia menjadi negara swasembada beras dapat segera terwujud. Sebab, dengan stok sebesar itu, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mampu menghadapi potensi krisis pangan akibat perubahan iklim, bencana alam, atau fluktuasi pasar global.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru