Sanggam SH Bakkara: Kembalikan 15.000 Ha Hutan Mangrove Sumut yang Rusak Berat ke Posisi dan Fungsi Semula
Medan (harianSIB.com)Tokoh masyarakat Sumut, Sanggam SH Bakkara menegaskan lahan hutan mangrove seluas 15.000 hektar (Ha) yang rusak berat d
"Melihat adanya banjir di Patumbak Deliserdang, kita langsung berkoordinasi dengan Kemensos di Jakarta, untuk membantu korban yang mengungsi. Ternyata upaya kita membuahkan hasil," tandas Penrad Siagian kepada wartawan, Kamis (28/11/2024) melalui telepon seusai menyerahkan bantuan kepada warga yang terkena banjir di Patumbak.
Adapun bantuan yang dikirimkan Kemensos, ujar anggota Komite I ini, dua truk bantuan yang berisi tenda darurat, selimut, makanan cepat saji, kebutuhan balita, dan bahan pokok lainnya. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Penrad kepada para korban.
Baca Juga:
"Kita harus memastikan korban banjir yang mengungsi mendapat kebutuhan dasar seperti makanan, tempat berlindung dan pakaian. Saya juga mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait segera mendirikan posko darurat," tegas Penrad.
Dijelaskan Penrad, banjir bandang di Patumbak "menenggelamkan" lebih dari 500 rumah, sekitar 1.800 warga terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya terendam banjir lebih dari dua meter.
Baca Juga:
"Warga hanya sempat menyelamatkan pakaian yang melekat di badan, sementara barang elektronik dan perabotan lainnya rusak total," ujar Penrad sembari menyoroti pemerintah pentingnya evaluasi tata ruang dan situasi ekologis di Sumut, guna menghindari peristiwa serupa.
Senator yang memiliki basic aktivis ini juga mengkritisi akar persoalan banjir yang terjadi di Sumut, yakni lemahnya pengawasan terhadap penggundulan hutan (ilegal logging) dan pembangunan perumahan di wilayah yang tidak sesuai tata ruang.
Ia mencontohkan pembangunan perumahan di sisi sungai di Patumbak yang memperburuk dampak bencana serta pembangunan yang tidak terkendali menjadi salah satu faktor utama yang memperparah bencana, sehingga diperlukan tindakan serius untuk mengatur kembali tata ruang di wilayah ini.
Penrad juga mendesak agar Pemerintah Daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera mengeluarkan SK Aktivasi Posko Tanggap Darurat yang dapat menjadi pusat koordinasi bantuan serta meminta kepada Pemprov Sumut segera menetapkan status darurat bencana dengan banyaknya bencana yang terjadi di Sumut.
Penrad juga meminta adanya langkah mitigasi jangka panjang untuk mencegah bencana serupa di masa depan dan pemerintah daerah, BPBD, TNI, Polri, dan relawan sebaiknya terus berkoordinasi dalam memberikan bantuan yang efektif.
Selain itu, Pendeta GBKP ini mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan bergotong-royong menghadapi bencana yang mungkin terus terjadi. Mari jadikan bencana untuk menata kelola lingkungan yang baik , guna mencegah bencana serupa di masa depan.(*)
Medan (harianSIB.com)Tokoh masyarakat Sumut, Sanggam SH Bakkara menegaskan lahan hutan mangrove seluas 15.000 hektar (Ha) yang rusak berat d
Medan (harianSIB.com)Memperingati Hari Pohon Sedunia 2024, Royal Botanica Park sebagai kawasan hunian terbaru dari pengembang terkemuka Kot
Medan (harianSIB.com)Dua pria mengendarai mobil terekam CCTV mencuri puluhan tabung gas elpiji ukuran 3 Kg di Jalan Tuba II, Kecamatan Medan
Medan (harianSIB.com)Pelaksanaan ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kejaksaan RI tahun 2024 untuk wila
Medan (harianSIB.com)Nilai ekspor Sumatera Utara (Sumut) melalui pelabuhan muat pada Oktober 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dibandi