Petugas Lapas Siborongborong Bersama TNI dan Polri Razia Blok Hunian Dan Tes Uriene WBP
Tapanuli Utara (harianSIB.com)Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Siborongborong kembali melaksanakan razia ke blok hunian dan tes uri
Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RS Adam Malik, driansyah-mked--ped--spa--k-/" target="_blank">dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K) mengatakan bahwa pihaknya melakukan operasi pemisahan pada 8 Oktober 2024.
"Tepat beberapa minggu lalu, kita sudah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam bernama Brian dan Drian pada, Selasa (8/10/2024) lalu," ungkapnya, Kamis (21/11/2024).
Baca Juga:
Rizky mengatakan bahwa, kasus pemisahan bayi kembar siam yang ditangani, merupakan kasus bayi dengan dempet yang sangat luas.
"Bayi Brian dan Drian ini mengalami dempet yang sangat luas, mulai dari dada atas sampai ke bawah. Dari sekian banyak yang kita tangani kasus kembar Siam dari sebelumnya, ini (Brian dan Drian) termasuk salah satu yang sangat luas dempetnya," ucapnya.
Baca Juga:
Dengan persetujuan kedua orang tua, dr Rizky menyampaikan bahwa akhirnya diputuskan untuk dilakukan pemisahan tersebut karena akan berkaitan dengan tumbuh kembang bayi.
"Memang persiapannya kurang lebih, sudah sejak dia lahir. Kita lakukan persiapan mulai dari pemeriksaan CT Scan, USG jantung, kemudian melihat sejauh mana organ-organ yang terlibat, itu sudah kita lakukan," jelasnya.
Lebih lanjut, dalam pemisahan bayi kembar siam melibatkan kurang lebih 50 dokter yang berasal dari RS Adam Malik dengan waktu operasi selama 12 jam lamanya.
"Kita melibatkan dokter bedah plastik, dokter bedah jantung, dokter bedah saluran cerna, dokter anak, dokter bedah anak, dokter gizi anak, dokter ICU anak, dokter jantung anak dan lainnya," katanya.
Namun dalam proses penutupan kulit, Brian relatif lebih mudah dibandingkan Drian. Sehingga Brian, 2 jam lebih dulu keluar ketimbang adiknya Drian.
Saat sudah terpisah, kedua bayi kembar tersebut sempat menjalani perawatan di ruang ICU dan setelah 4 sampai 6 jam perawatan, kondisi Drian mengalami perburukan.
"Sang adik Drian sempat mengalami perburukan. Tapi memang Drian itu kondisinya agak sulit, sehingga membuat Drian meninggal dunia," tuturnya.
"Jadi kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi memang Tuhan berkehendak lain, yang satu (Brian) bertahan dan satu lagi (Drian) meninggal dunia," sambungnya.
Disinggung terkait penyebab kematian Drian, tim dokter menjelaskan bahwa itu merupakan rahasia medis dan hanya disampaikan kepada keluarga pasien. Dari awal sebelum operasi, orang tua pasien memang sudah mendapatkan penjelasan terkait kondisi kedua pasien.
Ditambahkan dr Rizky, kondisi organ kedua bayi kembar siam itu sendiri lengkap. Hanya saja organ hati mengalami perlengketan dan organ jantung keduanya berada dalam satu ruangan.
"Semua lengkap, ususnya semua terpisah, jantung terpisah walaupun di dalam satu ruangan, paru-parunya terpisah, pankreasnya juga dua. Hanya hati yang berdempetan, sehingga dokter bedah harus membelah hati mereka," pungkasnya.
Keberhasilan pemisahan bayi kembar siam ini sendiri merupakan kelima kalinya sepanjang sejarah RS Adam Malik sejak berdiri tahun 1993. Sebelumnya ada Mariana-Mariani asal Aceh Timur (2005), Sahira-Fahira dari Asahan (2017), Adam-Malik dari Tapanuli Utara (2019), dan Adam-Aris dari Labuhan Batu (2021). (*)
Tapanuli Utara (harianSIB.com)Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Siborongborong kembali melaksanakan razia ke blok hunian dan tes uri
Washington (harianSIB.com)Jaksa di pengadilan AS hari Rabu (20/11) meminta hakim untuk memaksa Google Alphabet menjual aplikasi Chromenya,
Den Haag (harianSIB.com)Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan un
Dairi (harianSIB.com)Kabupaten Dairi, Provinsi Sumut, memiliki potensi yang besar di sektor perkebunan dan pertanian. Karena itu, Calon Gube
Tanjungbalai (harianSIB.com)Polres Tanjungbalai berhasil meringkus 3 orang laki laki pemilik 30 bungkus narkotika jenis sabu, yang ditemukan