Medan (SIB)Debat publik kedua Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Tahun 2024 yang digelar KPU Kota Medan di
Hotel Grand Mercure Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, ketiga paslon menyampaikan visi dan misinya, Sabtu (16/11) malam.
Ketiga paslon yang hadir yakni nomor urut 1 Rico Waas-Zakiyuddin Harahap, nomor urut 2 Prof Ridha Dharmajaya-Abdul Rani dan nomor urut 3 H Hidayatullah-Ahmad Yasyir Ridho Lubis.
Pada sesi penyampaian visi dan misinya, Paslon nomor 2 Prof Ridha-Abdul Rani menyampaikan, dalam pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas di Kota Medan sebaiknya difungsikan lebih baik lagi agar segenap masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan prima.
Baca Juga:
Katanya, pelayanan kesehatan harus lebih baik lagi ke depan guna meminimalisir masyarakat yang sakit sekaligus meningkatkan pelayanan kesehatan. Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti makin bertambahnya pengangguran di Kota Medan dan banyak orang sakit.
Sementara Paslon nomor 3 H Hidayatullah dan Ahmad Yasir Rido Lubis menyebutkan, Pemerintah Kota Medan mendatang perlu memberikan perhatian terhadap kondisi kemiskinan di Kota Medan, di mana Kota Medan kaya, tapi masih menyisakan warga miskin dan sudah selayaknya pemerintah hadir menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah juga harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat bahkan mempermudah pelayanan di berbagai sektor.
Kemudian Paslon nomor 1
Rico Waas-Zakiyuddin Harahap mengatakan, salah satu tolak ukur dan
tata kelola pemerintahan daerah adalah dilihat dari
pelayanan publik.
Disebutkan, tugas utama Pemerintah Kota Medan mendatang sangat kompleks dan penuh tantangan, di mana banyak hal yang perlu dibenahi, di antaranya masalah banjir, kemacetan lalu lintas, infrastruktur dan masih banyak lagi menjadi prioritas utama demi pembangunan Kota Medan ke depan.
Pemimpin di Kota Medan nanti katanya, harus transparan dalam menyampaikan informasi. "Perlu revolusi budaya untuk melayani warganya kelak berkarakter dan bermartabat," harapnya.
Yang terpenting Wali Kota dan Wakil Wali Kota mendatang memprogramkan akan bertemu dengan warga Kota Medan seminggu sekali di Balai Kota Medan sehingga Kota Medan menjadi kota ramah, tertib, aman dan nyaman.
Di sesi tanya jawab dan sanggahan, Paslon nomor 2 Ridha-Abdul Rani mengajukan pertanyaan kepada Paslon nomor 1 dan nomor 3 tentang masalah utama kemacetan. Prof Ridha menyampaikan, sudah bertahun-tahun Medan macet dan 5 tahun terakhir tidak ada solusi mengurainya. Sehingga setiap hari di Medan terjadi kelumpuhan transportasi. Dia juga menyatakan, kebijakan Wali Kota Medan gagal mengurai kemacetan.
Ironisnya apa yang dijawab Paslon nomor urut 3 H Hidayatullah dan Ahmad Yasyir Rido di luar dugaan, pasangan ini mendukung moda transportasi yang dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Apa yang dilakukan Bobby terhadap transportasi mempunyai harapan besar mengurangi kemacetan lalulintas dengan beroperasinya angkutan massal sekarang bus listrik. "Sasaran akhir moda transportasi bus listrik sekarang ini akhirnya nanti akan mengurai kemacetan, bagi kami ini awal yang baik walau belum bisa dinilai, awal baik untuk Medan mengurai kemacetan yang mulai terasa akut," kata Hidayatullah.
Sementara Rico Waas mengatakan, pembangunan transportasi membutuhkan proses yang harus dijalani dari waktu ke waktu. Dari zaman ke zaman kata dia memang sudah ada evolusi yang membuat manusia mulai bertumpuk dan kendaraan pribadi bertambah. Tapi harus dilihat ke depan sekarang di Medan ada produk transportasi massal yang lebih baik sedang direncanakan. (**)