Rabu, 20 November 2024

Salmon Sumihar Sagala: Kementan Perlu Jelaskan Petani Milenial Bergaji Rp10 Juta/Bulan

Firdaus Peranginangin - Senin, 11 November 2024 16:22 WIB
15 view
Salmon Sumihar Sagala: Kementan Perlu Jelaskan Petani Milenial Bergaji Rp10 Juta/Bulan
(Foto: SNN/Firdaus)
Salmon Sumihar Sagala
Medan (harianSIB.com)

Anggota DPRD Sumut Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat Salmon Sumihar Sagala mengingatkan Kementerian Pertanian (Kementan), agar memberikan penjelasan secara transparan dan terperinci mengenai program "Petani Milenial" yang bergaji Rp10 juta/bulan, agar tidak sekadar seperti "angin sorga" bagi masyarakat atau hanya janji-janji manis yang enak didengar.

"Langkah Kementan menawarkan gaji Rp10 juta per bulan bagi generasi milenial yang mau menjadi petani memang sangat menarik. Ini dapat menjadi solusi untuk menumbuhkan minat di sektor pertanian yang selama ini mungkin kurang diminati, terutama kalangan muda yang sering mencari pekerjaan di sektor yang lebih formal," ujar Salmon kepada wartawan, Senin (11/11/2024), melalui telepon di Medan.

Dengan adanya program ini, tambahnya, generasi milenial bisa melihat sektor pertanian sebagai profesi yang menjanjikan secara finansial dan memiliki prospek yang baik serta bisa membawa inovasi dan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas serta efisiensi. Hal ini tidak hanya dapat mengangkat taraf hidup petani tetapi juga membantu memperkuat ketahanan pangan nasional.

Baca Juga:

Namun, tandas politisi PDI Perjuangan ini, masyarakat perlu kepastian terkait kejelasan program "petani milenial" ini, terutama generasi muda yang ingin terlibat, agar bisa merasa yakin dengan tujuan dan prospek dari program yang tentunya harus didukung oleh rencana yang terstruktur dan transparan, terutama dalam aspek finansial, pelatihan dan ketersediaan lahan serta teknologi.

"Bagi kaum milenial, ada beberapa hal yang perlu diperjelas dalam program ini, yakni soal mekanisme sistem pembayaran gaji Rp10 juta per bulan. Apakah ini akan didasarkan pada hasil produksi, target tertentu atau komitmen kerja? Kepastian soal ini penting agar calon petani milenial memahami skema pendapatannya," tandas Salmon.

Baca Juga:

Begitu juga menyangkut sarana dan prasarana pendukung, ujar mantan anggota DPRD Karo ini, apakah pemerintah akan menyediakan lahan, bibit, pupuk atau peralatan teknologi modern untuk mendukung produktivitas mereka? Fasilitas ini sangat penting agar mereka dapat memulai dan mengelola usaha tani dengan lebih mudah.

Selain itu, tambahnya, terkait program pelatihan dan pendampingan akan sangat dibutuhkan, terutama bagi milenial yang mungkin belum berpengalaman di bidang pertanian. Program yang efektif akan membantu mereka menguasai keterampilan bertani yang baik, termasuk memanfaatkan teknologi.

Menyangkut jaminan pasar dan skema penyerapan hasil panen, ujar Salmon, akan menjadi faktor penting untuk mendukung keberlanjutan usaha mereka dan mencapai target swasembada pangan serta mekanisme pengawasan dan evaluasi program yang akan memastikan program memberikan dampak yang nyata dan sesuai tujuan, yaitu memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Disini Kementan harus dapat memberikan penjelasan rinci dan langkah nyata dalam mengimplementasikan petani milenial, agar bisa menjadi program yang benar-benar memberi dampak besar. Tapi, apabila tanpa perencanaan yang konkret, program ini berisiko hanya menjadi "angin sorga" yang menggoda tapi tak nyata," ujarnya.

Penegasan itu disampaikan Salmon menanggapi berita yang dilansir Harian SIB, Senin (11/11/2024), terkait pernyataan Kementan yang menjanjikan gaji Rp10 juta per bulan bagi kaum milenial yang mau menjadi petani.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru