RICUH
Tim futsal putri Sumatra Utara gagal meraih medali perunggu setelah ditumbangkan Papua Barat dengan skor 2-6 pada laga perebutan tempat ketiga di Gor Futsal Dispora
Sumut, Minggu (8/9). Sempat terjadi kericuhan antarpemain di laga tersebut. Bahkan wasit terkena imbas pukulan.
Pada laga itu Papua Barat sudah unggul cepat menit pertama lewat Maria Theresia Paloheon. Berselang enam menit, Papua Barat Kembali menggetarkan jala
Sumut lewat kapten Jein Sity Way.
Upaya
Sumut membalas kerap mentok. Sebaliknya Papua Barat semakin leluasa dengan menambah gol pada menit ke-12 lewat Maria. Sebelum jeda, Papua Barat menambah dua gol lagi lewat Brenda dan Carmen menit ke-11 dan 12 hingga skor menjadi 5-0.
Baca Juga:
Sebelum jeda,
Sumut sempat membangkitkan asa lewat gol dari Jefri Sisri Simarmata menit ke-17 dan Putri Nadila menit 19.
Di babak kedua, tensi laga memanas. Laga berjalan tiga menit, kedua tim terlibat kericuhan. Para pemain saling dorong dan terlibat saling adu pukul. Pelatih dan ofisial
Sumut dan Papua masuk lapangan untuk melerai pertikaian.
Baca Juga:
Namun, tensi yang kian tinggi ditambah keputusan-keputusan wasit yang juga makin "aneh", justru membuat pertikaian merembet ke luar lapangan. Official
Sumut dan Papua Barat terlibat adu argumen yang meletup jadi adu jotos. Di lapangan, pemain saling dorong lagi.
Dari tayang ulang terlihat jelas, ofisial dari tim Sumut muncul dari luar lapangan untuk kemudian memukul wasit. Laga sempat dihentikan lebih dari setengah jam.
Setelah laga dilanjutkan, wasit akhirnya mengeluarkan dua kartu merah untuk Rizka Utami (
Sumut) dan Maria Theresia (Papua Barat). Dua menit jelang berakhirnya laga, Papua Barat kehilangan Linda Oktavia karena kartu merah. Namun mereka masih mampu menambah satu gol lagi lewat Brenda Anthonia.
Skor akhir 6-2 sehingga medali perunggu jadi milik Papua Barat.
Pelatih
Sumut Bantuan Mandai memohon maaf atas kegagalan timnya meraih perunggu. Bantuan juga melayangkan kritik kepada wasit atas insiden yang terjadi.
"Kami kecewa dengan keputusan wasit yang terlalu banyak merugikan
Sumut. Kami tidak pernah minta diuntungkan, tapi kepemimpinan yang menjatuhkan pertandingan. Dan saya tidak lupa juga mengucapkan selamat kepada Papua Barat," tegasnya.
Sementara kapten tim putri
Sumut Junita Tampubolon juga memohon maaf. Dia dan pemain lainnya sudah berupaya maksimal. "Terima kasih buat Tuhan Yesus, pelatih dan keluarga serta rekan-rekan di tim. Maaf kami belum juga meraih kemenangan. Belum rejekinya, mungkin Tuhan punya rencana lain," pungkas Junita. (**)