Kamis, 06 Februari 2025

Benny Hariyanto Sihotang: Perkuat Penegakan Hukum Hentikan Tradisi Caci Maki Pemimpin

Firdaus Peranginangin - Rabu, 28 Agustus 2024 15:03 WIB
177 view
Benny Hariyanto Sihotang: Perkuat Penegakan Hukum Hentikan Tradisi Caci Maki Pemimpin
(Foto SNN/Firdaus).
Benny Hariyanto Sihotang.
Medan (harianSIB.com)

Ketua Komisi D DPRD Sumut Benny Hariyanto Sihotang menegaskan, perlunya diperkuat penegakan hukum terhadap ujaran kebencian dan pencemaran nama baik, tanpa mengurangi kebebasan berekpresi, untuk menghentikan tradisi caci maki dan menjelek-jelekkan pemimpin bangsa.

"Untuk menghentikan tradisi caci maki terhadap pemimpin, dapat diambil beberapa langkah strategis, yakni dengan memperkuat penegakan hukum serta membangun dialog yang terbuka dan inklusif, antara pemerintah dan rakyat," ujar Benny Hariyanto Sihotang kepada wartawan, Rabu (28/9/2024) di DPRD Sumut.

Selain itu, katanya, meningkatkan edukasi dan literasi politik beretika berkomunikasi dan pentingnya kritik yang konstruktif, bukan cara caci maki, sebab caci maki ini identik dengan permusuhan, sehingga perlu diganti dengan kritik yang tentunya tidak akan melahirkan alergi bagi pemimpin bangsa.

"Memang di sini, pemimpin bangsa dan para pejabat tinggi lainnya juga harus menunjukkan komunikasi yang beradab dan menghindari penggunaan bahasa yang provokatif atau merendahkan, yang dapat memperburuk suasana sekaligus menunjukkan kinerja yang memihak kepada rakyat," tandas politisi Partai Gerindra ini.

Yang tidak kalah pentingnya, tegas anggota dewan Dapil Medan ini, perlunya pemerintah mengajak media massa untuk berperan dalam membangun opini publik yang positif dan konstruktif, serta menghindari penyebaran informasi yang tendensius atau memicu kebencian.

"Mari menggalakkan kampanye anti-bullying dan anti caci maki, dengan melibatkan tokoh masyarakat, selebriti, dan influencer serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, agar rakyat tidak merasa pemerintah tidak berlaku jujur dan adil, agar tidak cenderung mencaci maki," katanya.

Diakui Benny, munculnya caci maki terhadap pemimpin, ketika rakyat merasa tidak puas terhadap hasil kinerjanya, sehingga melampiaskannya dengan mencaci maki serta menjelek-jelekkannya disertai dengan rasa kebencian. Padahal, ada cara yang lebih beretika dan elegan, yakni dengan cara mengkritik kebijakan pemimpin itu sendiri.

"Namun kita selaku kader Partai Gerindra, tetap menjalankan instruksi Ketua Umum DPP Partai Gerindra Pak Prabowo Subianto, bahwa setiap kader itu harus tetap santun dan mengedepankan etika terhadap siapapun dan selalu turun ke bawah bersosialisasi dengan rakyat," tandasnya.

Penegasan itu disampaikan Benny Hariyanto Sihotang menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto yang mengaku sedih adanya tradisi menjelekkan pemimpin.

"Jadi saya ini sedih kalau kita punya tradisi selalu menjelek-jelekkan pemimpin, caci maki, cari kesalahan. Saya bukan apa-apa, bagaimana pun prestasi pemerintahan yang dipimpin oleh Pak Jokowi ini mengagumkan banyak negara," kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres III NasDem, di JCC, Jakarta Pusat, seperti dilansir Harian SIB, Rabu (28/8/2024).(*).

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru