
Tepung Tawari 2.635 Calhaj, Rico Waas Titipkan Pesan Jaga Kesehatan dan Doakan Kota Medan
Medan(harianSIB.com)Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas menepung tawari 2.635 calon jemaah haji (Calhaj) Kota Medan tahun 2025. Selain mendoa
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif WALHI Sumut, Rianda Purba, Rabu (31/7/2024) menanggapi terkait adanya penebangan/perambahan hutan Arboretum di Karo, Disebutkannya, dengan terjadinya penebangan ataupun perambahan hutan, akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Arboretum adalah kawasan yang dirancang untuk melestarikan keanekaragaman hayati, termasuk flora dan fauna lokal. Penebangan 3 hektare dari total 7 hektare Arboretum berarti hampir setengah dari kawasan ini telah hilang, yang mengakibatkan kerusakan habitat dan ekosistem yang kritis bagi flora dan fauna yang tinggal di sana.
Baca Juga:
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penebangan hutan itu dilakukan dengan dasar Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) dan Surat Keterangan Tanah (SKT) yang diduga palsu. Hal itu menunjukkan adanya potensi pelanggaran hukum dan penyalahgunaan regulasi dan legalitas yang harus diinvestigasi secara serius oleh pihak berwenang.
Dijelaskan Rianda, bahwa hutan Arboretum ini biasa digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian bagi pelajar, mahasiswa dan peneliti. Kehilangan hampir setengah dari kawasan ini, berarti peluang untuk penelitian dan pendidikan mengenai keanekaragaman hayati akan sangat terbatas, mengurangi kualitas pendidikan dan penelitian di daerah tersebut.
Baca Juga:
Selain itu juga, pohon-pohon yang berada di Arboretum berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen, yang penting untuk mitigasi perubahan iklim. Penebangan pohon itu akan mengurangi kemampuan kawasan tersebut untuk menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen, berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dan penurunan kualitas udara.
Penebangan hutan juga mengurangi kapasitas tanah untuk menyerap air hujan, meningkatkan risiko banjir di kawasan tersebut. Arboretum yang sebelumnya berfungsi sebagai daerah resapan air kini kehilangan kemampuan tersebut, sehingga menempatkan masyarakat di sekitar dalam risiko bencana alam yang lebih tinggi.
Ditegaskannya, bahwa penebangan hutan Arboretum di Desa Merek, Kecamatan Karo adalah tindakan yang merugikan lingkungan, pendidikan, penelitian dan masyarakat setempat. Tindakan itu tidak hanya melanggar prinsip-prinsip pelestarian alam, tetapi juga menunjukkan adanya ketidakpatuhan terhadap regulasi yang ada.
Pemerintah dan pihak berwenang harus mengambil langkah tegas untuk menghentikan penebangan ini, memulihkan kawasan yang telah rusak dan memastikan regulasi lingkungan ditegakkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.(**)
Medan(harianSIB.com)Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas menepung tawari 2.635 calon jemaah haji (Calhaj) Kota Medan tahun 2025. Selain mendoa
Deliserdang(harianSIB.com)Pemprov Sumut mulai menginspeksi seluruh kendaraan dinas untuk memastikan kelayakan dan ketaatan administrasi kend
Lubukpakam(harianSIB.com)Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan, didampingi Wakil Bupati Lomlom Suwondo, melakukan inspeksi mendadak (sidak
Sergai(harianSIB.com)Menyambut Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Wilayah Sumatera U
Kisaran(harianSIB.com)Polres Asahan menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus perjudian sabung ayam yang digerebek di Dusun III, D