Medan (harianSIB.com)Kalangan
DPRD Sumut meminta
Pemko Medan segera mengusulkan pembangunan
Terminal Bus Klas A di kawasan
Pasar Induk Lau Cih Jalan Bunga Turi, Kelurahan Laucih, Kecamatan
Medan Tuntungan, Kota
Medan, guna menghindari terjadinya "terminal-terminal" liar di kawasan Jalan Jamin Ginting di kawasan
Simpang Selayang, pasca digusurnya terminal liar di kawasan
Padangbulan Medan.
Hal itu disampaikan
Ketua Komisi D DPRD Sumut Benny Harianto Sihotang dan anggota
Komisi A Frans Dante Ginting kepada wartawan, Rabu (31/7/2024) melalui telepon di
Medan menanggapi pemindahan terminal liar di kawasan
Padangbulan ke kawasan
Simpang Selayang Medan.
"Jika
Pemko Medan Cq Dishub
Medan hanya memindahkan terminal liar dari Jalan Jamin Ginting
Padangbulan ke
Simpang Selayang, sama saja dengan memindahkan kemacetan. Padahal, para pengusaha bus AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi) jurusan
Medan - Berastagi menginginkan adanya terminal di kawasan
Lau Cih di Simpang Selayang yang nota bene lahannya sudah tersedia," ujar Benny Sihotang.
Berkaitan dengan itu, politisi Partai Gerindra ini sangat berharap kepada
Pemko Medan Cq Dishub Kota
Medan melakukan gerak cepat mengusulkan pembangunan
Terminal Bus Klas A ke Kemenhut RI, karena kondisinya sudah sangat mendesak, agar bus-bus angkutan jurusan
Medan,
Karo,
Dairi,
Pakpak Bharat dan
Aceh memiliki terminal yang resmi.
"Sebelum dibangun secara permanen oleh
Kemenhub, alangkah baiknya lahan terminal bus yang sudah ada di
Lau Cih tersebut dibenahi, agar bisa menjadi tempat mangkal sementara bus-bus AKDP tersebut. Jangan biarkan mereka kehilangan tempat untuk mangkal mencari penumpang, " tandas Benny.
Sebenarnya, tambah
Frans Dante Ginting, usulan pembangunan terminal ini sudah diajukan
Pemko Medan ke pemerintah pusat pada tahun 2016, dengan harapan di tahun 2017 sudah menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Tapi hingga kini belum terealisasi, sehingga perlu lagi dibuat usulan baru, yang sifatnya segera dan mendesak.
Menurut Frans Dante, jika nantinya terminal bus tersebut dibangun, tentunya menjadi daerah yang sangat strategis, sebab persis berada di
Pasar Induk dan pasar itu tidak hanya sebagai tempat transaksi sayur dan buah, tapi juga jadi tempat pertukaran moda angkutan.
" Apalagi di kawasan itu sudah direncanakan ada lahan untuk Depo Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) dan terminal bus trayek
Medan-Kabanjahe.
Pemko Medan harus optimal memanfaatkannya, tidak hanya sebagai pasar, tapi juga membangun terminal angkutan, terutama bus-bus trayek
Medan-Kabanjahe,
Dairi,
Pakpak Bharat dan
Aceh," kata Frans Dante.
Bus-bus AKDP tersebut, tandas anggota dewan Dapil
Karo,
Dairi dan
Pakpak Bharat ini, akan semakin indah parkir dan cari penumpang di terminal depan Pasar
Lau Cih, sehingga pasar semakin ramai.
Pemko Medan Cq Dinas Perhubungan harus secepatnya membuat perencanaan dan terus "menggedor" pemerintah pusat, guna percepatan pembangunannya.(**).
Editor
: Bantors Sihombing