Lapas Pancurbatu Gelar Razia Rutin Kamar Hunian WBP

Pancurbatu (harianSIB.com)
Kestabilan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas merupakan hal yang penting dilakukan guna memastikan segala pembinaan berjalan dengan baik. Demi hal tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan.

Mulai dari kegiatan razia, trolling maupun hal lain yang dapat menunjang keamanan dan ketertiban di dalam Lapas yang bebas HP, Pungli dan Narkoba (Halinar). Seperti halnya kegiatan yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Pancurbatu Kanwil Kemenkumham Sumut.

Demi mewujudkan wilayah bebas dari halinar termasuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas, Lapas Pancurbatu melaksanakan kegiatan razia rutin kamar hunian WBP, Rabu (17/7/2024) malam.

Baca Juga:

• Pastikan Hanya Ada Satu Kepengurusan, Farianda: PWI Sumut HPN di Banjarmasin
• Polres Belawan Bekuk Pengedar Sabu di Kelurahan Besar

Kegiatan ini dipimpin Kepala KPLP Lapas Kelas IIA Pancurbatu Jafar Ahmad didampingi Kepala Rupam IV Lapas Pancurbatu, beserta anggota, seluruh staf KPLP dan dimonitor langsung Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pancurbatu Kriston Napitupulu.

Dalam kegiatan razia ini, Kriston berharap kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik. Ia juga mengingatkan kepada setiap jajaran pengamanan dan Regu Pengamanan (Rupam) untuk tetap humanis dalam menjalankan kegiatan Razia ini.

Baca Juga:

• Salmon Sumihar Sagala Dukung Tindakan Tegas Menteri Imigrasi Copot 30 Oknum Pejabat Pungli WN China
• Kapolrestabes Medan Beri Penghargaan Kepada 27 Personel Berprestasi

Dalam arahannya, Jafar Ahmad mengatakan, evaluasi akan terus dilaksanakan oleh jajaran Pengamanan untuk memastikan Lapas Kelas IIA Pancurbatu aman dari hal -hal yang tidak diinginkan. Untuk itu upaya deteksi dini melalui giat razia rutin akan terus dilaksanakan secara rutin dan berkala.

Diakhir kegiatan ini, didapati sejumlah barang yang tidak seharusnya berada di dalam Lapas berupa satu unit telepon genggam, satu unit charger, satu bilah gunting kertas, dan material lainnya.

"Adapun hasil temuan tersebut langsung diamankan diinventarisir dan didata untuk dilakukan pemusnahan pada saat itu juga setelah selesai razia," ujarnya. (*)