Sabtu, 19 April 2025
FGD Seri ke-8 Kementerian PPN/Bapenas RI di Medan

Ketua KPI Sumut: Kondisi Media Konvensional Saat Ini Ibarat Hidup Segan Mati Tak Mau

Martohap Simarsoit - Rabu, 17 Juli 2024 08:05 WIB
353 view
Ketua KPI Sumut: Kondisi Media Konvensional Saat Ini Ibarat Hidup Segan Mati Tak Mau
Foto: Dok/ Bapenas
FGD: Staf Khusus Menteri PPN/Kepala Bapenas Dr Sidik Pramono dan Dekan Fakultas FISIP USU Dr Hatta Ridho, serta narasumber di antaranya Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SH bersama peserta FGD, di Aula FISIP USU, Senin (15/7/2024).
Medan (harianSIB.com)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI mengadakan Focus Group Discussion (FGD), Senin (15/7/2024), di Aula Serbaguna FISIP USU Medan.

Acara ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi kebijakan pembangunan media massa yang bertanggungjawab, edukatif, jujur, objektif dan sehat industri (BEJO'S) sebagai bagian dari Rancangan Teknokratik RP JMN 2025-2029 di bidang politik dan komunikasi.

FGD dibuka Staf Khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sidik Pramono, dan Dekan Fakultas FISIP USU, Hatta Ridho.

Baca Juga:

Narasumber yang hadir antara lain, Dra. Mazdalifah MSi, PhD (Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi USU), Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Sumut, Anggia Ramadhan, dan Ketua PWI Sumut, H. Farianda Putra Sinik. Diskusi dihadiri oleh akademisi, organisasi pers dan pimpinan media massa.

Berbagai isu terkait industri media massa di Sumut dibahas, terutama tantangan yang dihadapi media konvensional dengan berkembangnya platform digital seperti YouTube, Facebook, Instagram dan TikTok. Penurunan pendapatan iklan di media konvensional menjadi perhatian utama, dengan banyak perusahaan mengalihkan anggaran iklan ke platform digital.

Baca Juga:

Beberapa solusi yang diusulkan dalam FGD meliputi subsidi pajak, bantuan keuangan dan kerja sama berita dengan pemerintah.

Akademisi Mazdalifah mendukung kebijakan pembangunan media massa yang BEJO'S, tapi harus berbarengan dengan jurnalisme yang berkualitas.

"Kami dari akademisi mendukung jurnalisme berkualitas, karena memang gagasan dan ide pemberitaan ke arah yang lebih baik harus menerapkan etika jurnalistik menjalankan fungsi pers seperti, mendidik dan informasi menghibur," ucapnya.


Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru