Medan (harianSIB.com) Ketua
DPRD Sumut Dr Sutarto MSi mendorong Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah (PAD) Sumut untuk meningkatkan
literasi modernisasi dan digitalisasi
perpustakaan daerah, guna menambah
literasi masyarakat Sumut.
Hal tersebut dikemukakan Sutarto kepada wartawan, Sabtu (6/7) melalui pesan WhatsApp seusai berdiskusi dengan Kadis PAD Sumut
Dwi Endah Purwanti terkait pentingnya
modernisasi dan digitalisasi
perpustakaan daerah, agar menambah tingkat
literasi masyarakat Sumut.
"Untuk peningkatan
literasi modernisasi dan digitalisasi tersebut, tentunya membutuhkan supporting anggaran yang maksimal dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni serta membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, misalnya melibatkan perusahaan swasta dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), " katanya.
Baca Juga:
Menurut Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut ini, dalam kemajuan era globalisasi,
perpustakaan dituntut memiliki kelengkapan infrastruktur digital, sebab dengan kemajuan teknologi saat ini, tentu mengubah perilaku masyarakat dalam mengakses informasi.
"Kita berharap
perpustakaan juga dapat memberikan kontribusi maksimal untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut, sehingga dibutuhkan percepatan
modernisasi dan digitalisasi, agar minat pengunjung ke
perpustakaan semakin tinggi serta tingkat
literasi juga tinggi," jelasnya.
Baca Juga:
Berkaitan dengan itu, Sutarto meminta Dinas PAD Sumut membina seluruh komunitas
rumah baca serta para penggiat
literasi yang tersebar di berbagai daerah, seperti di Percut Sei Tuan, Deliserdang, ada rumah singgah yang menaungi 200 orang anak dengan berbagai koleksi buku yang dikumpulkan secara swadaya.
"Pembinaan tersebut berupa penambahan jumlah koleksi buku, sarana dan prasarana bagi
rumah baca dan para pegiat
literasi," tandas Sutarto.
Sementara itu,
Kadis PAD Sumut,
Dwi Endah Purwanti mengatakan Sumut berada pada peringkat 26, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), sehingga dorongan dari Ketua
DPRD Sumut, untuk meningkatkan
literasi masyarakat yang dibarengi dengan sinergitas yang kuat, wajib dilaksanakan.
Dwi mengatakan, saat ini tercatat 126
perpustakaan yang berada di seluruh penjuru Sumut. Tapi masih relatif lemah di angka tenaga pengelola
perpustakaan yang terakreditasi, sehingga saatnya harus dibenahi dan ditingkatkan.
Dijelaskan Dwi, angka ketercukupan
literasi versi UNESCO, satu orang setidaknya memiliki dua buku. Dengan kata lain, penduduk Sumut yang hampir 15 juta, maka
perpustakaan setidaknya memiliki 30 juta buku.
"Tapi, dari rekomendasi
perpustakaan nasional, Sumut masih kekurangan angka 21 juta buku," pungkasnya.(**)