Medan (harianSIB.com)
Perkembangan
gelombang panas Asia Selatan semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di
Asia Selatan masih terdampak
gelombang panas atau "heat wave".
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Kepala BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan, suatu kondisi dikatakan terjadi
gelombang panas apabila memenuhi dua hal yaitu secara karakteristik geografis dan secara indikator statistik suhu kejadian.
"Gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan, pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub kontinental," katanya, Jumat (3/5/2024).
Secara indikator statistik suhu kejadian (Menurut Badan Meteorologi Dunia atau WMO) di definisikan, "Heat Wave" atau
gelombang panas di definisikan periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih dengan kenaikan suhu 5 ℃ dari rata rata klimatologis suhu maksimum di suatu lokasi.
"Sedangkan wilayah Indonesia tidak mengalami
gelombang panas karena berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan yang luas. Begitu pula dengan wilayah Sumut yang diapit oleh Samudera Hindia Barat Sumatera dan Selat Malaka," ujarnya.
Ia mengatakan dalam sepekan terakhir, suhu maksimun di wilayah Sumut berkisar antara 34-37℃, yaitu sedikit diatas normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Secara karakteristik fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Sumut merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai
gelombang panas tersebut.
"Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan. Bagi masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dari Balai Besar MKG Wilayah I Medan melalui media sosial @infobmkgsumut, atau menghubungi layanan informasi Balai Besar MKG Wilayah I melalui call center Nomor HP 0821-6804-3653; e-mail:
bbmkg1@bmkg.go.id," imbaunya. (*)
Baca Juga: