Sabtu, 19 April 2025

Warga H.M Yamin Medan Ngeluh Kesulitan Air Bersih-Kabel Semrawut

Redaksi - Minggu, 28 April 2024 17:45 WIB
464 view
Warga H.M Yamin Medan Ngeluh Kesulitan Air Bersih-Kabel Semrawut
Foto : Dok/detikSumut
SEMRAWUT: Penampakan kabel semrawut di Jalan H.M Yamin Medan.
Medan (SIB)
Sejumlah warga di Jalan H.M Yamin, Kota Medan, mengaku kesulitan mendapatkan air bersih dampak dari pengerjaan proyek drainase di wilayah mereka. Proyek itu disebut juga mengakibatkan kabel-kabel yang ada di pinggiran jalan semakin semrawut.


Salah satu warga setempat memaparkan bahwa pengorekan drainase ini untuk mengurangi dampak banjir. Namun sudah sejak lama ia tinggal, daerah tersebut tidak mengalami banjir.


"Awalnya itu dari pengorekan parit inilah, jadi dilakukan oleh pemerintah Medan katanya untuk mengurangi dampak banjir di kota Medan. Padahal udah dari saya kecil ga pernah ini banjir, tapi kenapa dikorek," ujar Bayu, warga setempat, Jumat (26/04).

Baca Juga:

Bayu menyebut aktivitas ini terkesan asal dan tidak berjalan dengan baik. Banyak instruktur yang jadinya rusak hingga kesulitan dalam mendapatkan air.


"Kedua, pengorekan ini pun terkesan asal-asal. Kenapa? Pertama untuk pengorekan samping ini jadinya rusak infrastruktur, air jadi susah, sampai berapa bulan seperti itu," lanjutnya.

Baca Juga:

Ia melanjutkan, selama pengorekan banyak hal telah terjadi. Mulai dari pipa air hancur hingga proses penggalian banyak terhenti.


"Pipa-pipa air yang hancur, jadi orang depan jalan atau yang di dalam gang itu banyak komplain tentang air itu. Pengorekan juga amburadul, setelah dikorek dia nggak langsung dikerjain atau ditutup, ditunggu dulu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Adalah yang ditunggu dulu sampai tanahnya kering lah, macamlah, kenapa ini tunggu tanah kering, di sana nggak ditunggu tanah kering," ujarnya.


Bayu juga memaparkan bahwa info yang ia dapatkan yakni tanah akan dibuat sistem u-ditch. Produk beton yang menyerupai huruf U untuk penyesuaian kebutuhan di lapangan dan debit air yang harus dialirkan dengan membutuhkan tanah resapan.


"Sampah tanah itu dah tertimbun lagi kalau di situ, jadi kan percuma kalau bawah ya bukan resapan air jadi gunanya pengorekan itu apa. Jadi itu dibikin sistem u-ditch" lanjutnya.


Bayu juga mengkhawatirkan masalah kabel ini.


Ia juga menyebutkan bahwa kontraktor berencana akan membuat sistem kabel terintegrasi. Namun, hingga sekarang hal ini belum bisa terlaksana.


"Katanya mau dibuat sistem kabel terintegrasi di bawah tanah, ya nggak masalah. Tapi kalau kayak gini kan kerja dua kali ya, menyusahkan masyarakat ya untuk cari makan, karena jalan di tutup," ujarnya.


Bayu juga mengherankan aktivitas ini, karena hanya sebagian jalan saja yang dikerjakan tidak keduanya.


"Dan kenapa kalau dikorek pun cuman sebelah kanan aja, kiri kenapa nggak dikorek. Jadi ini bahan pertanyaan, ini hanya untuk objek yang mengada-ada atau kayak gimana," lanjutnya


Bayu mengaku sudah menghubungi Dinas PU. Ia juga sudah memberikan komentar di Instagram Wali Kota Bobby Nasution.


"Kabel ini sudah bolak-balik saya kabarkan ke dinas PU, tapi mereka tidak ada tanggapan. Saya komen juga ke postingan Bak Bobby tentang diberikan penghargaan, ya untuk dibetulkan dulu kabel-kabel ini," ujarnya.


Bayu juga berpesan agar segera dilakukan perbaikan dan tidak secara asal. Banyak kontraktor yang belum beres dalam pengerjaannya.


"Harapannya simpel aja, kalau memang melakukan perbaikan, lakukanlah dengan yang benar, tapi ya tolong ditindak lah kontraktor-kontraktor nakal ini.


Berdasarkan surat pemerintah, tapi dibereskan pekerjaannya, jangan terkesan asal, ya kabel ini berserakkan, air susah hidup," harap Bayu.


Hal ini juga dirasakan oleh warga lainnya. Ia mengungkapkan bahwa sudah kurang lebih 4 bulan air serta kabel semrawut di sepanjang jalan.


"Ya orang bongkar parit, ya airnya tersendat, listrik dimatikan, ya nunggu-nunggu orang itulah (Dinas PU)," ujar Gani, warga lainnya.


Tidak hanya Bayu dan Gani, ada juga seorang warga lainnya yang berbicara. Ia mengkonfirmasi bahwa benar air keruh dan kabel semrawut.


"Ya sampai segini aja ga ada responlah," ucap Sugeng, warga lainnya.


Berdasarkan pernyataannya, Sugeng mengeluhkan air keruh dan ketidakjelasan lebih lanjut terkait air tersebut. Bahkan ia juga membingungkan untuk melaporkan peristiwa.


"Airnya ya sudah sejak pengorekkan ini, ya airnya seperti air pipis (keruh). Nanti asal ditanya waktu pas dikorek sama orang kontraktor ngadu ke PAM, datang orang PAM suruh konfirmasi sama kami, jadi yang mana mau didengar cakapnya. Nanti kalau telat bayar air kena denda, diputus, sementara kalau kayak gini kerjanya bingung kita mau lapor kemana," lanjut Sugeng.


Sugeng berharap Bobby Nasution dapat menyelesaikan persoalan ini.(**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru