Kamis, 13 Maret 2025

Anggota DPRD SU Nilai Perpres Aturan Anak Main Game Online Sudah Sangat Mendesak Diterbitkan

Redaksi - Jumat, 19 April 2024 15:19 WIB
432 view
Anggota DPRD SU Nilai Perpres Aturan Anak Main Game Online Sudah Sangat Mendesak Diterbitkan
(Foto: Dok/Firdaus Peranginangin).
dr Poaradda Nababan SpB-Salmon Sumihar Sagala.
Medan (harianSIB.com)
Kalangan DPRD Sumut menilai, Peraturan Presiden (Perpres) tentang aturan anak bermain game online sudah sangat mendesak untuk diterbitkan.
"Iniuntuk menyelamatkan anak dari permainan game yang kelihatannya sudah semakin tak terkendali, sehingga sudah banyak anak-anak bangsa menjadi korban," kata anggota Komisi A DPRD Sumut Salmon Sumihar Sagala dan Ketua Komisi C dr Poaradda Nababan SpB kepada wartawan, Jumat (20/4/2024) melalui telepon, di Medan, menanggapi rencana pemerintah yang akan menerbitkan Perpres tentang aturan anak main game online.
"Bagi kita, rencana penerbitan Perpres yang mengatur secara khusus permainan game online ini sudah sangat diperlukan, karena anak-anak bangsa saat ini hampir seluruhnya sudah kecanduan bermain game online, sehingga banyak menderita sakit mata ataupun buta senja, bahkan ada yang cenderung melakukan kejahatan," ujar Salmon Sagala.
Untuk mengantisipasinya, kata politisi PDI Perjuangan ini, diperlukan regulasi yang akan diterbitkan pemerintah, baik berupa pencegahan dan penanganan dengan mengatur usia anak-anak di bawah 18 tahun dengan jam tertentu, baik jam belajar maupun malam hari, tidak bisa mengakses game online.
"Era sekarang anak-anak sudah bebas mengakses game online selama 24 jam dan yang paling parahnya, banyak anak-anak sudah rusak, karena bebas mengakses game online setiap saat, baik game online dewasa yang berisi kekerasan, pornografi dan judi online," kata Salmon Sagala.
Berkaitan dengan itu, Poaradda Nababan sangat berharap, dalam penyusunan Perpres yang saat ini draft-nya sedang dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM, nantinya dapat memberikan perlindungan bagi anak-anak dari pengaruh negatif internet/digital tersebut.
"Mari kita lindungi anak-anak bangsa dari "penjajahan" game online di era digital ini, karena dampaknya sudah sangat memprihatinkan. Bahkan sudah banyak anak-anak kecanduan game online, sehingga melakukan berbagai cara untuk mendapatkan biaya bermain game online, dengan mencuri maupun melakukan kejahatan lainnya," tegas Poaradda Nababan.
Yang paling tragis, ujar Poaradda, anak-anak yang sudah kecanduan game online, ada yang "menggelapkan" uang sekolah/uang jajan dan karakter anak juga menjadi negatif seperti mudah marah, meluapkan kekesalannya dengan kata-kata kotor dan kasar serta melawan orang tua.
Poaradda dan Salmon Sagala sangat berharap Perpres tentang aturan anak bermain game online yang saat ini sedang dirancang pemerintah, bisa menjadi obat yang sangat ampuh "menyembuhkan" anak-anak bangsa dari kecanduan game online, agar karakter mereka bisa normal kembali.(**).

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru