Kamis, 26 Desember 2024
Tahun Oikumene Inklusif 2024, HKBP Jadi berkat Bagi Dunia

Mulai Dari Membina Kaum Difabel Sampai Membantu Pelayanan Gereja Mentawai

* DR RE Nainggolan: Para Pendeta Lintas Denominasi Gereja Harus Kompak
Redaksi - Senin, 25 Maret 2024 16:10 WIB
527 view
Mulai Dari Membina Kaum Difabel Sampai Membantu Pelayanan Gereja Mentawai
(Foto SIB/Dok Panitia)
Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh Pdt Henri Napitupulu MTh, tokoh masyarakat Sumut Dr RE Nainggolan, panitia tahun Oikumene Inklusif Ir Ronald Naibaho dan para pembicara seminar, foto bersama pada seminar gerakan oikumene inklusif, Sabtu (23/3) d
Medan (SIB)
Dalam rangkaian orientasi pelayanan HKBP 2024 yakni tahun Oikumene Inklusif, HKBP Distrik X Medan-Aceh menggelar seminar gerakan oikumene inklusif, Sabtu (23/3) di aula kantor Distrik X Medan-Aceh Jalan Uskup Agung Sugiopranoto Medan. Kegiatan tersebut bertemakan: HKBP proaktif menghadirkan kebaikan Allah bagi semua (Matius 5:45).
Panitia menghadirkan pembicara panel dari tokoh-tokoh teologi Kota Medan seperi Pdt Dr Ramly Harahap (Dosen STT Abdi Sabda), Ketua PGID Kota Medan Pdt Erwin Tambunan MTh, Ketua PGPI Kota Medan Pdt Ridwan Lumbantobing , Ketua PGLIi Kota Medan Pdt Torang Pasaribu dan Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh Pdt Henri Napitupulu MTh.
Praeses Distrik X Pdt Henri Napitupulu mengatakan, HKBP sudah memulai orientasi pelayanan yang dinamakan tahun pemberdayaan sejak tahun 2021, tahun kesehatian 2022. Pemberdayaan dan kesehatian telah mendorong warga HKBP untuk melayani secara profesional dalam pentalayanannya tahun 2023.
“Pada tahun 2024 ini, kebersamaan kita baik dalam profesi pelayanan dan jemaat dilayangkan secara inklusif. Saya meyakini ini adalah puncak pelayanan orang beriman. HKBP hadir menjadi saluran berkat Allah yang memberikan keadilan bagi semua makhluk.Untuk itu HKBP proaktif melayani semua orang untuk upaya perdamaian dunia dan pembebasan kaum marginal,” kata Pdt Henri Napitupulu.
Tahun oikumene inklusif HKBP ini, kata Pdt Hendri telah mencanangkan misi gereja menjadi berkat bagi dunia. Sehingga di tahun 2024 ini HKBP menjadi pemrakarsa gerakan oikumene, yang selama ini terpinggirkan akan diberdayakan dan terkungkung akan dibebaskan.
HKBP yang oikumenis dalam relasi denominasi gereja, relasi dengan umat agama lain, HKBP memahami dirinya sebagai gereja yang inklusif. Keselamatan adalah karunia Allah yang selalu disampaikan dengan istilah Sola Gracia, supaya banyak orang percaya diselamatkan. HKBP juga mendorong kerjasama dengan warga seiman, antar denominasi gereja bahkan umat beragama lain, kelompok budaya serta aliran kepercayaan.
Lewat tahun Oikumene Inklusif ini, mencoba membuka cakrawala berfikir warga HKBP untuk memberi perhatian kepada kaum difabel, ODHA, kaum buruh dan ekonomi lemah. HKBP proaktif menghadirkan kebaikan Allah untuk bergandengan tangan dengan pemerintah membantu anak-anak difabel (different ability). Ada 12 orang difabel yang diasesmen HKBP , ternyata mereka memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan bernyanyi yang baik.
Bahkan kata Pdt Henri lagi, HKBP telah memutuskan pada rapat pendeta agar setiap pendeta memberikan Rp 50.000 untuk membantu pelayanan pendeta Gereja Kristen Protestan Mentawai. Sudah terkumpul 74.500.000 untuk disalurkan ke 47 orang pendeta GKPM. Ternyata Ephorus GKPM hanya menerima gaji Rp 3.970.000. “Bantuan tersebut sudah dimulai sejak Januari dan akan berlangsung sampai setahun ini. Mari kita berbuat untuk pelayanan diakoni,” ungkap Praeses.
Sementara itu, Penasehat Tahun Oikumene Inklusif HKBP Distrik X Medan Aceh Dr RE Nainggolan menyebut, ada lirik lagu “Kutak tahu kau dari gereja mana asalkan berlandaskan Kristus”. Soal dogma, prinsif, tata cara maupun aturan itu adalah masing-masing gereja. Tapi semua disatukan Tuhan sebagai pengikut Kristus atau disebut Kristen.
Pada kesempatan itu, RE Nainggolan menginginkan agar seluruh pendeta lintas denominasi kompak dan bergandengan tangan. Sehingga jika ada perayaan Natal maupun Paskah yang sifatnya oikumenis, hendaknya pendeta HKBP ikut meramaikan kegiatan tersebut, begitu juga sebaliknya.
Pada Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Tahun 2011, untuk wilayah II Dr RE Nainggolan dipercaya sebagai ketua umum panitia. Selama rangkaian Jubileum 150 Tahun HKBP, panitia melayani 1 juta orang dalam kegiatan sosial. Biaya operasionalnya bukan dari HKBP, tapi dari satu gereja yang menyelenggarakan kegiatan sosial tapi untuk kemeriahan Pesta Jubileum 150 tahun HKBP.
Kemudian, kata RE Nainggolan lagi, Sumut dipercaya menjadi tuan rumah perayaan Jubileum 50 Tahun CCA (Christian Conference of Asia). Ketua PGI Wilayah Sumut waktu itu adalah Pdt Willem TP Simarmata (almarhum) meminta Dr RE Nainggolan menjadi ketua umum pelaksana. Perayaan puncaknya di stadion Teladan Medan dihadiri sekitar 140.000 umat Kristen.
“Pemimpin-pemimpin gereja dunia mengagumi semaraknya pesta jubileum tersebut dan menjadi yang terbaik dan terindah selama ada perayaan di Kota Medan. Berbagai denominasi gereja ikut mendukung acara tersebut, termasuk lembaga-lembaga gereja seperi PGPI dan PGLII ikut berperan. Setelah perayaan tersebut, umat agama lain memuji kekompakan umat Kristen di Sumut, kekompakan kita inilah yang harus kita jalin,” terang RE.
Ketua umum panitia Ir Ronald Naibaho MSi mengatakan, seminar tersebut mengundang pimpinan gereja seluruh denominasi gereja di tingkat distrik. Juga hadir lembaga-keumatan seperti PIKI Medan yang diketuai Dr Ramses Manullang. Hadir juga penasehat panitia Dr Osman Manalu dan Jadi Pane, tokoh Kristen Kota Medan Edy Sugandhi dan sejumlah tokoh-tokoh Kristen lainnya. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru