Sabtu, 15 Maret 2025

Politisi Ajak Semua Pihak Jangan Pilih Calon Pemimpin dan Caleg dari “Isi Kantongnya”

* Desak Aparat Penegak Hukum “Sikat” Habis Pemain Politik Uang
Redaksi - Rabu, 31 Januari 2024 17:52 WIB
186 view
Politisi Ajak Semua Pihak Jangan Pilih Calon Pemimpin dan Caleg dari “Isi Kantongnya”
Foto: Ist/harianSIB.com
Toni Togatorop SE MM
Medan (SIB)
Politisi Partai Hanura Sumut Toni Togatorop SE MM mengajak semua pihak agar tetap menggunakan hati nuraninya dalam memilih calon pemimpin bangsa maupun calon legislatif (Caleg) pada Pemilu 2024. Jangan memilih calon berdasarkan "isi kantongnya", karena akan merusak demokrasi serta "menghancurkan" masa depan bangsa.
"Pilihlah pemimpin bangsa yang bertaqwa, berintegritas dan komit terhadap nasib rakyat. Semua pihak, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), para Caleg dan rakyat pemilih, harus sama-sama menolak Pemilu yang mengandalkan uang," tandas Toni Togatorop kepada wartawan, Selasa (30/1) di Medan.
Toni yang juga Ketua DPD Aspatan (Asosiasi Pedagang dan Petani) Sumut ini sejak dini telah menyuarakan penolakan "jual beli" suara di Pemilu 2024, guna menentukan arah kemajuan bangsa lima tahun ke depan, jangan sampai Pemilu dikuasai oleh oknum-oknum yang mengandalkan isi kantong, untuk meraih suara.
"Lihatlah rekam jejak para Caleg untuk dipilih. Jangan sekali-kali menggadaikan jati diri hanya sehari, karena satu suara ikut menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan. Pilihlah pemimpin dengan pengabdian tulus tanpa pamrih mencintai rakyatnya," tambah Toni.
Dalam kesempatan itu, Toni juga mengajak KPU, Banwaslu, DKPP dan aparat penegak hukum agar tetap komit mengawal demokrasi menjadi milik rakyat secara berdaulat, guna melahirkan pemimpin bangsa dan wakil rakyat yang benar-benar memihak rakyat.
"Mari kita kampanyekan bersama-sama untuk menolak jual beli suara serta melihat rekam jejak para Caleg untuk dipilih pada Pemilu 2024, sesuai selera kita masing-masing," tandas Toni seraya mengajak seluruh elemen bangsa, agar jangan menggadaikan jati diri berdasarkan "isi kantong" para Caleg.
Diakui mantan Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Sumut itu, permainan money politics ini menjadi akar kejahatan dalam setiap pesta demokrasi, sehingga merusak tatanan berbangsa dan bernegara yang ujung-ujungnya menumbuh-kembangkan praktik korupsi di berbagai kebijakan yang strategis.
"Dalam kasus ini, Bawaslu dan aparat penegak hukum harus tegas, sikat habis pemain politik uang yang menghancurkan demokrasi bangsa. Jangan segan-segan menangkap pelakunya sekaligus mengajukannya ke meja hijau, agar pelakunya menjadi jera, demi tercipta pesta demokrasi yang bersih dan berwibawa," tambahnya.
Toni juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, agar bersama-sama mengawal pesta demokrasi kali ini, agar Caleg-caleg yang "lolos" ke lembaga legislatif, tidak lagi dikuasai para penguasa dan orang kaya maupun anak pejabat yang hanya mengandalkan kekuatan "isi kantong" orangtuanya, tapi tidak memiliki integritas sebagai pemimpin yang lahir dari demokrasi pro rakyat.(**).


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru