Kamis, 19 Desember 2024

DPRD SU Ajak Tokoh Batak di Bali Kawal Kasus Tewasnya Aldi Sahilatua Nababan

* Minta Polresta Denpasar Ungkap Kasusnya Secara Transparan
Redaksi - Minggu, 03 Desember 2023 17:47 WIB
389 view
DPRD SU Ajak Tokoh Batak di Bali Kawal Kasus Tewasnya Aldi Sahilatua Nababan
(Tribun Medan/Alfiansyah)
Monalisa Nababan menunjukkan foto adiknya, Aldi Sahilatua Nababan semasa hidup, Rabu (22/11/2023).
Medan (SIB)
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM mengajak para tokoh Batak di Bali "mengawal" secara ketat pengusutan kasus tewasnya putra Siborong-borong Tapanuli Utara (Taput) Aldi Sahilatua Nababan (23) yang ditemukan tewas secara mengenaskan di kamar kostnya di daerah Nusa Dua, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Provinsi Bali.
"Kasus kematian putra Batak ini sedang diusut penyidik Sat Reskrim Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan. Kita berharap semua tokoh Batak di Bali ikut mengkawal kasus ini sampai tuntas," ujar Viktor Silaen kepada wartawan, Jumat (24/11) di melalui telepon dari Taput.
Bahkan para mahasiswa, pemuda dan pengacara Batak juga diserukan untuk ikut ambil bagian dalam membantu dan mengikuti perkembangan kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan tersebut, agar berlangsung secara transparan atau tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Kasus ini menjadi peringatan bagi kita semua, terutama anak-anak kita yang sedang merantau menuntut ilmu di kota-kota lain diluar Sumut, agar tetap waspada, jangan sampai terulang seperti yang dialami Aldi Nababan," ujar Viktor yang juga anggota Komisi D ini.
Hal itu diungkapkannya menanggapi kematian mahasiswa Aldi Sahilatua Nababan asal Tapanuli Utara di kamar kostnya yang ditemukan oleh pemilik kos Nyoman Risup Artana (43) yang merasa curiga, akibat kamar korban dipenuhi dengan lalat dan bercak darah.
Pemilik kos yang curiga lalu berupaya mengetuk pintu kamar tetapi tidak ada respon dari korban. Saksi pun langsung melaporkan ke Polsek Kuta Selatan.
Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi lalu membuka kamar kos dengan bantuan tukang kunci dan ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali di dalam kamar kosnya.
Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai. Kondisinya sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan sudah berproses pembengkakan serta kulit mengeluarkan cairan.
"Sejauh ini kasusnya masih dalam penyelidikan Sat Reskrim Polresta Denpasar. Terhadap korban telah dilakukan otopsi,” ujar Ketut dari Sat Reskrim Polresta Denpasar.
Sebelumnya, kematian korban Aldi Sahilatua Nababan menimbulkan kecurigaan bagi keluarga karena ditemukan banyak luka mengeluarkan darah dan memar di tubuh.
Atas dasar itu, pihak keluarga korban melakukan otopsi terhadap jenazah korban di RS Bhayangkara Medan, Rabu (22/11).
Berkaitan dengan itu, Viktor berharap semua pihak ikut membantu sekaligus mengawal proses penyelidikan tewasnya Aldi Nababan, karena pihak keluarga sangat mencurigai penyebab kematian korban, akibat dianiaya.(**).


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru