Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut Salmon Sumihar Sagala mendesak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumut berinovasi dengan memanfaatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengelola kerajinan sampah sebagai kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
"Seperti kita ketahui, kerusakan lingkungan salah satu penyebabnya pencemaran, karena penumpukan sampah yang sulit diurai kembali atau sampah plastik," tandas Salmon Sumihar Sagala kepada wartawan, Selasa (21/11), melalui telepon saat melakukan Sosialisasi Perda (Sosper) di Kabupaten Karo.
Salmon mencontohkan sampah organik atau sampah plastik yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengurainya, sehingga perlu sentuhan tangan Dinas Koperasi dan UKM memanfaatkannya, dengan melibatkan pelaku UMKM. "Masyarakat sangat berharap adanya perhatian serius dari pemerintah khususnya Dinas Koperasi dan UKM untuk memberdayakan pelaku UMKM menjadikan sampah plastik tersebut sebagai kerajinan tangan yang bernilai ekonomis," ujarnya.
Seperti diketahui, tambah politisi PDI Perjuangan ini, selama ini ibu-ibu sudah ikut terlibat aktif dalam pengumpulan sampah plastik kemasan, sehingga jika diberdayakan, tentu bahan kerajinan tangan dari plastik tidak akan kekurangan. "Para ibu dalam hal ini tidak hanya berpartisipasi dalam pengumpulan sampahnya, tetapi sangat mengharapkan ikut berpartisipasi dalam pembuatan kerajinannya, guna menambah ekonomi masyarakat serta menggairahkan ekonomi pelaku UMKM," tandas Salmon.
Anggota Komisi A ini meyakini, jika Dinas Koperasi dan UKM Sumut memulai menggerakkan pengelolaan sampah plastik ini melalui dana APBD Sumut, tentu produk yang dihasilkan sangat menjanjikan dan beragam, karena selain untuk dipakai sendiri, juga dapat dijual.
"Hasilnya juga memberi nilai ekonomis serta dapat menjadi tambahan penghasilan bagi pelaku UMKM," tegas Salmon Sagala sembari mengingatkan Dinas Koperasi dan UKM Sumut menjadi motivator bagi Pemkab/Pemko se Sumut untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. (**)