Sabtu, 26 April 2025

Anak Muda Semakin Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal

Redaksi - Kamis, 02 November 2023 20:51 WIB
301 view
Anak Muda Semakin Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal
Foto: Net
Ilustrasi
Medan (SIB)
Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara mencatat, pertumbuhan investor pasar modal, termasuk nilai aset investor provinsi ini mencapai Rp24,9 triliun.Hal itu diungkapkan Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Ruth Yendra Indriyatmi

Ia mengatakan itu dalam acara sosialisasi dan edukasi di Kantor Perwakilan BEI di Jalan Juanda Medan, Rabu (1/11).Acara sosialisasi dan edukasi tersebut KSEI bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia SIPF (SIPF)

Ia mengatakan, pertumbuhan investor muda di Indonesia masih cukup signifikan dari tahun ke tahun.Ia merinci, tahun 2018, jumlah investor usia 30 tahun ke bawah sebesar 39 % atau meningkat menjadi 60 % pada tahun 2023.

“Jumlah anak muda yang berinvestasi di pasar modal antusiasnya cukup tinggi,” ujarnya.Sejalan dengan meningkatnya minat anak muda menjadi investor pasar modal, maka sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa menjadi salah satu fokus utama KSEI, tegasnya.

Yang jelas sosialisasi dan edukasi yang digelar ini bertujuan untuk meningkatkan literasi tentang pasar modal. Minat dan partisipasi mahasiswa untuk mulai berinvestasi dapat menjadi fundasi kokoh untuk perkembangan dan ketahanan pasar modal Indonesia.

Menurutnya, anak muda semakin cerdas dalam menentukan pilihan investasinya, termasuk investasi di pasar modal. Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki anak muda rata-rata memiliki kapitalisasi yang cukup besar, sehingga faktor fundamental menjadi pertimbangan anak muda dalam menentukan saham pilihan.

Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pasar modal Indonesia, khususnya regulator dalam hal menyediakan sarana dan infrastruktur yang memadai, karena milenial dan gen z sangat identik dengan perkembangan teknologi dan era digital.Karena itu layanan pasar modal mulai dari pembukaan rekening, proses transaksi hingga penyelesaiannya harus dapat dilakukan secara mudah dan transparan.

Disebutnya, KSEI bersama dengan berbagai pihak melakukan program peningkatan literasi pasar modal melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. Hal ini cukup efektif karena berhasil mengajak mahasiswa sebagai investor muda untuk mulai berinvestasi di pasar modal.

Ia memaparkan per 20 Oktober 2023, nilai investasi investor muda berusia 30 tahun ke bawah dan 31-40 tahun sudah mencapai Rp160,76 triliun.“Tentunya kami KSEI berharap dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang, para investor muda akan menjadi investor pasar modal yang berkualitas dan paham berinvestasi, sehingga mampu mendukung ketahanan pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Ia menyinggung Medan memiliki potensi cukup besar , hal ini dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yang baik.Berdasarkan data KSEI per 20 Oktober 2023, jumlah investor pasar modal di Sumut menempati urutan ke-6 jumlah investor dari 34 provinsi di Indonesia.

Sedangkan jumlah investor pasar modal khusus di Medan sebanyak 204.656 ribu dengan nilai aset sebesar Rp24,9 triliun.Dari sisi pendidikan, investor di Medan didominasi 54,84 % lulusan SMU ke bawah, disusul dengan sarjana mencapai 34,34 %.Sedangkan jumlah investor di pasar modal Indonesia hingga 20 Oktober 2023 mencapai 11,8 juta investor, terdiri dari investor pemilik saham, obligasi, dan reksadana.

Jumlah investor pasar modal yang berusia di bawah 30 tahun tercatat sebanyak 56,78 % dan 30-40 tahun sebanyak 23,40 %. Jadi total investor berusia muda telah mencapai 80,18 % dengan nilai asset sebesar Rp160 triliun.Secara demografi komposisi investor pasar modal individu didominasi 62,38 % laki-laki. Dilihat dari sisi pendidikan, investor dengan pendidikan tertinggi SMU telah mencapai 64,63 % dengan nilai aset sekitar Rp211 triliun.Di pasar modal Indonesia investor paling banyak berasal dari generasi muda.

Kegiatan di Medan diawali dengan sosialisasi dan edukasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara pada 31 Oktober 2023 dan dilanjutkan dengan media gathering bersama wartawan Medan.Dalam kegiatan tersebut, Ruth juga menyampaikan tentang rencana strategis KSEI.

Beberapa pengembangan yang dilakukan KSEI disesuaikan dengan inovasi digital dan perkembangan teknologi, antara lain; simplifikasi pembukaan rekening online dan platform eASY.

KSEI untuk mengikuti RUPS online. Selain itu, KSEI juga berencana mengembangkan aplikasi cash management system atau K-CASH untuk mendukung implementasi sub rekening efek (SRE) dan investor fund unit account (IFUA) sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah.

Inisiatif ini sangat cocok di kalangan anak muda karena menggunakan platform berbasis aplikasi yang dapat digunakan melalui ponsel. KSEI juga mengembangkan platform CORES.KSEI yang digunakan untuk sentralisasi administrasi data know your client (KYC) investor.

Platform ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pembukaan rekening di pasar modal Indonesia. Tampil sebagai narasumber yakni Direktur Indonesia SIPF Mariska Aritany Azis dan Kepala Perwakilan PT BEI Sumut Muhammad Pintor Nasution. (**)




SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru