Senin, 23 Desember 2024

PDI Perjuangan Sumut Optimis Ganjar-Mahfud Menang Pilpres

Redaksi - Minggu, 22 Oktober 2023 17:32 WIB
220 view
PDI Perjuangan Sumut Optimis Ganjar-Mahfud Menang Pilpres
(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (kanan) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) melambaikan tangan saat pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023)
Medan (SIB)
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon menyambut baik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud Md sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.
"PDI Perjuangan Sumut menyambut baik dan mengapresiasi keputusan partai yang dipimpin langsung ibu Ketum Prof Dr Hj Megawati Soekarnoputri," kata Rapidin kepada harianSIB.com, Rabu (18/10).
Ia mengatakan, keputusan Megawati tersebut otomatis dihormati partai tegak lurus mulai dari DPP, DPD, DPC, Pengurus Anak Cabang (PAC), pengurus ranting hingga pengurus anak ranting. "Tidak ada alasan untuk tidak mendukung Ganjar-Mahfud," tegas Rapidin.
Menurutnya, apa yang diputuskan Megawati dalam penentuan bakal calon presiden dan wakil presiden yang terbaik bagi bangsa dan negara. "Bukan hanya untuk PDI Perjuangan, tetapi bagi bangsa dan negara Indonesia," tuturnya.
Ia optimis Ganjar-Mahfud menang di Sumut pada Pilpres 2024 mendatang. "Kita tau track record Pak Mahfud ini adalah seorang negarawan yang berpengalaman di bidang hukum. Pak Mahfud salah satu negarawan yang bersih, pernah sebagai anggota DPR RI, Ketua Mahkamah Konstitusi, dan beberapa organisasi penting yang dipegangnya. Beliau kami lihat gak ada yang cacat. Saya rasa itu yang dibutuhkan negara untuk saat ini," ujarnya.
Ia mengatakan langkah ke depan, PDI Perjuangan Sumut akan mengadakan rapat bersama partai pengusung yaitu Perindo Sumut, PPP Sumut dan Hanura Sumut. "Nah ini nanti kami akan mengadakan rapat untuk membahas strategi, pembagian tugas, memutuskan tim kampanye daerah dan merangkul tim relawan Ganjar-Mahfud," ungkapnya sembari berharap PDI Perjuangan hattrick pada Pemilu 2024 mendatang.


Sikap Kestaria
Terpisah, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) Sutrisno Pangaribuan menilai keputusan mengusung Ganjar- Mahfud oleh PDI Perjuangan membuktikan sikap kestaria untuk menebus kesalahan yang dilakukan jelang Pemilu 2019.
Ia mengatakan, Kornas semula mendorong agar bakal calon wapres pasangan Ganjar dari luar Pulau Jawa. Kemudian berubah sesuai kebutuhan akomodasi perempuan. Akan tetapi sesuai dinamika politik, Kornas menjatuhkan pilihan kepada Mahfud Md dengan delapan pertimbangan yakni Ganjar dan Mahfud sama-sama sarjana hukum yang relevan dalam menjalankan roda pemerintahan yang setiap saat berhubungan dengan hukum.
Keduanya berlatar belakang aktivis mahasiswa. Di mana Ganjar aktivis mahasiswa pecinta alam dan GMNI, sedang Mahfud aktivis HMI, hingga pernah menjadi Presidium Nasional KAHMI. Ketiga, pengalaman keduanya dalam tata negara dan pemerintahan lengkap. "Ganjar pernah menjadi anggota DPR RI, lalu menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode. Sedangkan, Mahfud pernah menjadi anggota DPR RI, lalu Menteri Pertahanan, kemudian Ketua Mahkamah Konstitusi, dan saat ini Menkopolhukam," ujarnya.
Keempat, ia mengatakan, keduanya memiliki komitmen yang sama, taat dan patuh kepada konstitusi. Sehingga keduanya selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok. "Ganjar dan Mahfud sebagai pejuang kerukunan dan toleransi sekaligus anti diskriminasi dan memiliki sikap menolak paham, aksi radikalisme dan intoleransi," ungkapnya.
Kelima, ia menilai, keduanya memiliki integritas sebagai pejabat yang bersih dari praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme, serta penyalahgunaan jabatan dan wewenang. "Keduanya memberikan contoh dan teladan dalam posisi dan jabatan yang diemban," tuturnya.
Kemudian keenam, keduanya memiliki akar dan basis yang kuat. Ganjar basisnya nasionalis dan kelompok milenial dan generasi Z, sedang Mahfud punya basis yang kuat pada kelompok Islam, terutama di basis NU. Sebagai aktivis HMI membuat Mahfud diterima di kelompok-kelompok Ormas Islam selain NU, Mahfud juga memiliki jaringan yang kuat dengan berbagai LSM dan Ormas lintas sektoral. Mahfud juga memiliki akses dan jaringan kampus sebagai dosen.
Ketujuh, ia menyampaikan keduanya adalah rakyat biasa, bukan darah biru, bukan putra, putri, menantu, cucu presiden. Keduanya hidup sederhana bahkan kekurangan, hingga pasti memahami berbagai kesulitan yang dihadapi oleh orang biasa yang membuat keduanya fasih mengurusi rakyat.
Terakhir, ia mengatakan, keduanya merupakan sosok yang sederhana dan tidak memilki bisnis apapun, sehingga tidak memiliki dana dan logistik yang besar. Keduanya juga tidak memiliki dukungan dari para bandar politik yang dapat mengendalikan keduanya.
"Ganjar dan Mahfud tidak dapat diatur, ditekan, dipaksa oligarki. Kekuatan keduanya berada di tangan rakyat yang tidak terbatas," sebutnya.(**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru