Medan (SIB)
Terjadinya kecelakaan yang lumayan banyak akibat pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) di Simalingkar B dan Kwala Bekala harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Jangan dibiarkan rakyat menderita akibat kurangnya pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor yang mengerjakan JDU itu.
“Kalau dalam 1 jam saja, bisa lebih dari 20 kendaraan mengalami kecelakaan, artinya pihak pemborong tidak peduli akan keselamatan pengguna jalan yang melintas. Jangan hanya melihat untungnya saja dalam mengerjakan proyek,” ujar anggota DPRD Medan Daniel Pinem kepada SIB, Rabu (18/10).
Yang mengerjakan proyek berbiaya Rp 10 miliar lebih itu, harusnya memperhatikan efek yang timbul dari pembangunan tersebut, termasuk efek saat mengerjakan proyek, jangan sampai merugikan warga. “Apalagi warga mengaku tidak keberatan dengan adanya pembangunan pipa air di jalan depan rumah mereka. Hargai itu dengan tidak menimbulkan permasalahan bagi warga yang bermukim di sana,” ujar Daniel Pinem.
Daniel mengaku pihaknya akan terus memantau pengerjaan proyek itu agar terlaksana sebagaimana mestinya. Termasuk jalan masuk ke rumah warga yang sampai saat ini belum bisa dilalui dengan nyaman dan debu yang beterbangan di jalanan serta keluhan warga lainnya. “Dalam waktu dekat kami akan turun ke lokasi melihat bagaimana pengerjaan proyek itu,” tegasnya.
Namun diharapkannya, Pemprovsu melalui Dinas PUPR yang memantau dan mengawasi proyek ini memberi perhatian serius. “Jangan hanya melihat namun tidak mengawasi, apalagi membiarkan banyaknya penyimpangan yang terjadi,” pungkasnya.
Seperti diberitakan SIB, dalam 1 jam tidak kurang dari 20 kendaraan yang melintas di kawasan Kwala Bekala sampai Simalingkar B mengalami kecelakaan saat melintas di jalan sepanjang pengorekan pipa pembangunan JDU, Senin malam (16/10).
Disebutkan tokoh pemuda setempat, pekerjaan pemborong sangat tidak profesional dan terkesan asal-asalan. “Bekas galian memang ditutup namun tidak bisa dilalui karena lembek, banyak tanah berserakan di badan jalan, tidak dibersihkan,” ujarnya. (**)